Jateng
Senin, 18 Agustus 2014 - 04:41 WIB

PERINGATAN KEMERDEKAAN RI : Puluhan Santri Borobudur Upcara di Perbukitan Menoreh

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Kanalsemarang.com, MAGELANG – Puluhan santri dari Pondok Pesantren Miftahurrohmah Desa Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, melakukan upacara peringatan HUT Ke-69 RI di Pegunungan Menoreh, Minggu (17/8/2014).

Kegiatan itu berlangsung sederhana dan terkesan khidmat dengan inspektur upacara yang juga ustaz ponpes setempat Yudika Romadhon, sedangkan para peserta yang berjumlah 55 santri dan santriwati yang juga siswa SMP Islam Terpadu Miftahurrohmah Desa Borobudur, sekitar 1,5 kilometer barat Candi Borobudur, umumnya mengenakan pakaian islami.

Advertisement

Beberapa santri lainnya mengenakan pakaian adat Jawa, sedangkan sembilan lainnya mengenakan pakaian seperti wali, gambaran Wali Sanga yang pada masa lalu sebagai penyebar ajaran Islam di Jawa.

Suasana Menoreh di perbatasan antara Kabupaten Magelang, Jateng, dengan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, tampak cerah saat berlangsung upacara yang ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih, pembacaan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI, Pancasila, dan Pembukaan UUD 1945 itu.

Dalam amanatnya, Yudika menyatakan kewajiban seluruh rakyat Indonesia bersyukur atas usia 69 tahun RI.

Advertisement

Kemerdekaan RI, katanya, sebagai hasil perjuangan para pahlawan. Perjuangan mereka wajib diteruskan oleh rakyat Indonesia, termasuk generasi muda dan para santri pada saat ini sesuai dengan perkembangan zaman.

Pada kesempatan itu, ia menceritakan tentang upaya secara kultural para wali dalam menyebarkan ajaran Islam secara damai.

“Bukan perjuangan melalui pertumpahan darah, tetapi melalui kearifan budaya lokal,” katanya seperti dikutip Antara.

Advertisement

Ia juga mengemukakan pentingnya masyarakat prihatin dan membangun solidaritas dalam menangkal gerakan radikalisme.

Pendiri Ponpes Miftahurrohmah Desa Borobudur K.H. Abdul Hafidz mengemukakan pentingnya umat Islam meningkatkan kecerdasan dalam berjihad. “Wali Sanga secara cerdas berjihad. Tidak dengan peperangan,” katanya.

Ia mengemukakan peringatan HUT Ke-69 RI menjadi kesempatan yang baik para santri untuk mengenang para pendahulu bangsa dan para pahlawan yang telah berjasa mengantarkan Indonesia kepada kemerdekaan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif