SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kanalsemarang.com, MAGELANG-Walikota Magelang Sigit Widyonindito mengharapkan kepada warganya untuk mempertajam kepekaan terhadap kemungkinan muncul indikasi gangguan terhadap pelaksanaan pembangunan di berbagai bidang.

“Kita harus peka adanya indikasi yang dapat mengganggu situasi kondusif masyarakat, menghambat kelancaran pembangunan, serta mengancam kedaulatan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta ini,” katanya saat memimpin upacara HUT ke-69 Republik Indonesia seperti dikutip Antara, Minggu (17/8/2014).

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Ia menjelaskan kewaspadaan masyarakat itu sebagai hal yang penting karena tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan terhadap jalannya pembangunan bisa datang, baik dari dalam maupun luar.

“Kita harus senantiasa waspada,” katanya.

Upacara detik-detik proklamasi kemerdekaan RI di kota setempat dilaksanakan di Lapangan Resimen Induk Pendidikan Kodam IV Diponegoro.

Hadir pada upacara itu, antara lain para pegawai negeri sipil di lingkungan pemkot setempat, perwakilan Polri dan TNI yang bertugas di daerah itu, para pelajar dan mahasiswa, pegiat lembaga swadaya masyarakat, serta pimpinan organisasi masyarakat.

Pada kesempatan itu, Sigit meminta berbagai elemen masyarakat untuk menjadikan semangat proklamasi kemerdekaan sebagai motivasi untuk makin memperkuat persatuan, dan selanjutnya melaksanakan pembangunan di berbagai bidang.

“Agar semangat proklamasi bisa dijadikan motivasi rakyat untuk makin bersatu padu membangun Indonesia. Masyarakat ikut menjaga kedaulatan bangsa dan negara serta stabilitas nasional,” katanya.

Setelah upacara, Walikota Sigit meresmikan pemakaian nama jalan, yakni Jalan dr. Koesen Hirohoesodo di kompleks Rindam IV Diponegoro di Kota Magelang itu.

“Ini bentuk penghormatan dan mengenang jasa ayah dari menteri sosial pada era pemerintahan Presiden Soeharto, Inten Soeweno,” katanya. Endang Kusuma Inten Soeweno menjabat menteri sosial pada 1983-1988.

Pencanangan nama jalan itu, diawali dengan permohonan Komandan Rindam IV Diponegoro kepada pemkot setempat yang kemudian ditindaklanjuti dengan Keputusan Wali Kota Magelang Nomor 135.7/61/112 tentang penetapan nama jalan di lingkungan Rindam IV Diponegoro Kota Magelang.

Inten Soeweno menyatakan berterima kasih kepada pemkot setempat dan Komandan Rindam IV atas pemakaian nama ayahnya sebagai nama jalan di lingkungan setempat.

“Kami sekeluarga terharu dan bangga, mengucapkan terima kasih, khususnya kepada warga Kota Magelang sehingga nama jalan ini bisa terwujud,” katanya.

Dokter Koesen Hirohoesodo bertugas di Rumah Sakit Tentara (RST) dr. Soedjono Magelang sejak 1950 dan pensiun pada 1967. Oleh karena keahliannya masih dibutuhkan, kemudian dia diangkat sebagai dokter honorer di tempat itu hingga 1991.

Dokter Koesen juga menjadi salah satu dokter pribadi Panglima Besar Jenderal Soedirman. Dia selalu mendampingi Jenderal Soedirman selama memimpin perang gerilya melawan Belanda pada 1948-1949.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya