Jateng
Selasa, 23 Juni 2020 - 04:20 WIB

Perlawan Raden Purbaya Picu Nama Magelang

Dhina Cantya  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para prajurit utusan Raden Purbaya yang membentuk lingkaran dengan menggunakan "strategi gelang". (Youtube—Dongeng Kita)

Solopos.com, SOLO — Raja jin yang ingin merebut desa di Hutan Kedu milik Mataram masih kuat kekuatannya. Alhasil, makhluk buruk rupa itu membunuh Kiai Keramat dan Nyai Bogem. Raden Purbaya pun sontak menyusun strategi melawan yang pada akhirnya memicu nama Magelang.

Raden Purbaya adalah putera raja Kesultanan Mataram atau biasa dikenal dengan nama Panembahan Senopati. Sebelumnya, sang raja ingin memperluas daerah kekuasaan Mataram yang saat itu semakin maju.

Advertisement

Hutan Kedu menjadi pilihan yang pas menurut Panembahan Senopati. Diutuslah sang putera untuk mengambil alih wilayah tersebut dari raja jin penguasa hutan itu. Dengan berbekal tombak Kiai Pleret, raja jin hampir kalah jika ia tidak kabur.

Di Solo, Kru Sara Wijayanto Diganggu Makhluk Halus saat Penelusuran

Advertisement

Di Solo, Kru Sara Wijayanto Diganggu Makhluk Halus saat Penelusuran

Setelah raja jin tidak pernah kembali, dibangunlah sebuah permukiman di hutan tersebut. Di desa yang sejuk itu orang berdatangan untuk menetap. Seperti Kiai Keramat dan Nyai Bogem.

Sampai suatu hari, munculah raja jin yang menyamar menjadi seorang pembantu di rumah Kiai Keramat. Namun siapa sangka, seperti yang terpantau Semarangpos.com dari Youtube channel Dongeng Kita, Jumat (19/6/2020), raja jin yang sudah menyamar menjadi pemuda bernama Sonta itu melakukan hal yang jahat.

Advertisement

Lelaki Tua di Kudus Meninggal Mendadak saat Kendarai Motor

Raden Purbaya yang mengetahui hal itu langsung melapor ke Kiai Keramat. Namun naas, pasangan suami istri itu tewas akibat melawan raja jin. Karena semakin banyak korban yang berjatuhan, anak Panembahan Senopati itu mengutus Tumenggung Mertoyudo.

Pemuda itu menyuruh Tumenggung Mertoyudo untuk memata-matai raja jin. Raden Purbaya berpesan agar jangan sampai ketahuan maupun melawan sendiri raja jin itu. Nantinya, anak Panembahan Senopati akan menyiapkan pasukan prajurit untuk melawan makhluk itu.

Advertisement

Raja Jin Terlacak

Tak lama kemudian, Tumenggung Mertoyudo dan dua prajurit langsung melacak keberadaan raja jin. Mereka melihat makhluk jahat itu di bawah sebuah pohon yang besar. Namun, usaha mereka sia-sia lantaran ketahuan oleh raja jin yang sudah pasti sakti itu.

Status Cagar Budaya Omah Kapal Kudus Tanpa Manfaat

Akhirnya karena terdesak, lelaki utusan Raden Purbaya itu langsung melawan raja jin dengan sekuat tenaga. Namun naas, Tumenggung Mertoyudo sudah tewas saat Raden Purbaya datang untuk menyusulnya.

Advertisement

Raden Purbaya pusing akan ulah si raja jin. Apalagi orang-orang terdekatnya ikut terkena imbasnya. Ia langsung mempercepat penangkapan raja jin dan meminta bantuan para prajuritnya.

Ia mengutus prajuritnya untuk membuat lingkaran untuk mengepung raja jin yang berada di tengah hutan. Raden Purbaya menyebutnya Strategi Gelang. Nama strategi itulah yang kemudian mengawali nama Magelang.

Undip Jamin UTBK SBMPTN Aman dari Covid-19

Tidak sia-sia, raja jin merasa terdesak saat mengetahui dirinya dikeliling para prajurit. Strategi Gelang pun tercapai, awal mula terwujudnya nama Magelang terwujud. Tak menunggu lama, dibantu dengan tombak Kiai Pleret, Raden Purbaya langsung bertarung dengan raja jin.

Anak Panembahan Senopati yang memiliki kesaktian di atas raja jin langsung menusuk makhluk buruk rupa itu. Benar saja, tak lama kemudian tubuh raja jin langsung ambruk.

Lama-kelamaan badannya menghilang seperti debu yang terkena angin. Keberhasilan Raden Purbaya menggunakan "strategi gelang" menjadikan wilayah itu disebut dengan nama Magelang.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif