SOLOPOS.COM - Tradisi Perlon Besar Masyarakat Adat Bonokeling di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, Kamis (6/7/2023). (Istimewa/Instagram @banyumaskeren_)

Solopos.com, BANYUMAS — Setiap satu pekan setelah selesai dilaksanakannya Iduladha, Masyarakat Adat Bonokeling di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas melaksanakan tradisi Perlon Besar. Hal itu seperti yang dilakukan di daerah setempat, Kamis (6/7/2023) kemarin.

Memegang teguh tradisi kejawen serta adat istiadat yang diwariskan secara turun-menurun, Masyarakat Adat Bonokeling melaksanakan kegiatan rutin tahunan Perlon Besar sebagai ungkapan rasa syukur sekaligus doa pengharapan agar cita-cita masyarakat dapat terwujud.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Berdasarkan unggahan di Instagram @banyumaskeren_, Perlon Besar dilaksanakan melalui serangkaian kegiatan masyarakat Adat Bonokeling dengan menyembelih kambing yang selanjutnya diolah menjadi santapan dan dinikmati bersama.

Tradisi Perlon Besar Masyarakat Adat Bonokeling Banyumas
Kambing yang telah disembelih dan dibakar dalam Tradisi Perlon Besar Masyarakat Adat Bonokeling Desa Pekuncen, Banyumas. (Istimewa/Instagram @banyumaskeren_)

Masih berdasarkan unggahan Instagram @banyumaskeren_, masyarakat Desa Pekuncen mengenakan pakaian berwarna hitam dengan blangkon dan beskap untuk bapak-bapak atau laki-laki. Sedangkan ibu-ibu atau perempuan mengenakan pakaian kebaya dan beberapa yang lain mengenakan kain jarik yang dipadukan dengan selendang berwarna putih.

Suasana hidup rukun dan gotong royong Masyarakat Adat Bonokeling Desa Pekuncen terlihat dari para laki-laki yang duduk bersama mengiris daging serta memasaknya menggunakan kayu dan pelepah pisang.

Tradisi Perlon Besar Masyarakat Adat Bonokeling Banyumas
Proses memasak daging kambing untuk dinikmati bersama-sama dalam Tradisi Perlon Besar Masyarakat Adat Bonokeling Desa Pekuncen, Banyumas. (Istimewa/Instagram @banyumaskeren_)

Meskipun peradaban manusia tumbuh dan berkembang menghadapi benturan modernisasi, Masyarakat Adat Bonokeling tetap menjaga dan mempertahankan eksistensi tradisi yang tetap dipegang teguh.

Sumitro, Juru bicara dan Ketua Kelompok Masyarakat (Pokmas) komunitas Adat Bonokeling dalam jurnal.lppm.unsoed.ac.id dengan judul Eksistensi Kearifan Lokal Komunitas Adat Bonokeling di Era Global mengungkapkan perubahan yang terjadi di komunitas Adat Bonokeling hanya pada struktur masyarakat yang semakin heterogen. Sedangkan secara adat tidak ada perubahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya