SOLOPOS.COM - Potret Kampung Pelangi yang berada di Kelurahan Randusari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). (Solopos.com/Adhik Kurniawan).

Solopos.com, SEMARANG – Pernah viral dan menjadi destinasi wisata andalan, Kampung Pelangi di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), eksistensi kini mulai terlupakan. Tak hanya aneka warna bangunan di kampung yang menyerupai pelangi yang mulai pudar, wisatawan yang berkunjung pun semakin sedikit.

Berlokasi di Jalan Dr Soetomo, Kampung Pelangi sempat menjadi sorotan, terutama sekitar tahun 2017. Hal ini menyusul keunikan kampung itu di mana bangunan milik penduduk dicat warna-warni menyerupai pelangi.

Promosi BRI Pastikan Video Uang Hilang Efek Pemilu untuk Bansos adalah Hoaks

Namun, warna-warni rumah penduduk di Kampung Pelangi itu kini mulai pudar dan bahkan ada yang menghilang. Cat yang memudar itu seolah menjadi penanda jika kampung tersebut mulai diabaikan, baik oleh pemerintah setempat maupun wisatawan yang datang ke Semarang.

Padahal di awal kemunculannya, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang berani menggelontorkan dana Rp16 miliar hanya untuk mewarnai 325 unit rumah di permukiman itu. Tak hanya itu, saluran air di kampung tersebut pun dibenahi. Kesan kumuh yang ada di kampung itu sebelumnya pun mulai hilang dan berganti menjadi kampung wisata.

Bahkan, Kampung Pelangi sempat menjadi ikon wisata di Kota Semarang. Apalagi dengan banyaknya wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang berkunjung.

Namun, kini kondisi kampung itu mulai memprihatinkan. Wisatawan yang berkunjung pun sudah tak lagi sebanyak seperti tahun-tahun lalu. Warga pun akhirnya mulai enggan mempertahankan warna pelangi di rumahnya.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Pelangi Semarang, Yosep Tri Prawoko, membenarkan bila kondisi kampungnya saat ini sepi wisatawan. Ia pun berharap Pemkot Semarang kembali memberikan bantuan karena terbatasnya anggaran untuk mempertahankan konsep pelangi di kampung tersebut.

“Iya, 2017 itu kan viral. Nah, taahun ketiga ada pandemi [Covid-19] dan mulai terkena dampak. Tahun 2021 mulai aktivitas normal lagi, tapi tetap saja masih kecil [kunjungan wisatawan]. Hanya ada dua-tiga orang [pengunjung]. Bisa dihitung dengan jari,” keluh Yosep saat dijumpai Solopos.com, Rabu (17/1/2024).

Cat Ulang

Yosep pun menceritakan jika sebenarnya pada 2023 lalu, Pemkot Semarang sempat mengusulkan akan melalukan pengecatan ulang di kawasan pemukiman Kampung Pelangi. Namun, usulan tersebut hingga kini belum terlaksana.

“Terakhir di cat itu tahun 2019. Itu pengecatan kedua, terus tadinya mau [dicat lagi] tahun 2023 dari Pemkot. Sudah diusulkan, tapi katanya enggak ada dan. Mudah-mudahan tahun 2024 ini bisa ada,” ungkapnya.

Tak hanya menanti uluran tangan pemerintah, Yosep mengaku pihaknya saat ini juga terus berupaya menjaga eksistensi Kampung Pelangi. Upaya itu dengan berupaya mengajak sekolah, perguruan tinggi, maupun komunitas untuk berkunjung ke Kampung Pelangi melalui paket wisata prabayar.

Harapannya, dengan paket wisata itu eksistensi Kampung Pelangi sebagai salah satu destinasi wisata di Semarang bisa dipertahankan. Wisatawan yang berkunjung pun tidak hanya ditawarkan spot foto yang menarik maupun instagramable, tapi juga paket wisata lain seperti edukasi wingko, pembuatan bunga kertas, maupun kerajinan hand bouquette.

Dilansir laman semarangkota.go.id, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, sebenarnya juga menjadikan pariwisata sebagai salah satu program prioritas pada tahun 2024. Bahkan Wali Kota Semarang mengaku akan melakukan evaluasi program pariwisata Kota Semarang selama tahun 2023 yang dirasa belum maksimal.

Ia juga telah meminta jajarannya untuk membuat mapping wisata serta pengelolaan wisata berbasis digital, bukan haanya wisata alam atau wisata event, tapi juga wisata kuliner dan wisata belanjaa.

Sekadar informasi, wisata Kampung Pelangi di Semarang bisa dikunjungi masyarakat secara gratis atau tanpa tiket masuk. Namun bila ingin merasakan sensasi berbeda, terdapat empat paket wisata yang ditawarkan oleh Pokdarwis Kampung Pelangi.

Berikut paket wisata yang ditawarkan :

  • Paket Pelangi 1 Rp70 ribu berisi wisata edukasi wingko, edukasi bunga kertas dan edukasi hand bouquette.
  • Paket Pelangi 2 Rp50 ribu berisi wisat edukasi hand bouquette dan spot foto.
  • Paket Pelangi 3 Rp50 ribu berisi wisata edukasi wingko dan spot foto.
  • Paket Pelangi 4 Rp55 ribu berisi wisata religi ke makam Nyai Brintik dan spot foto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya