SOLOPOS.COM - Pedagang menata kepala cangkul impor asal Tiongkok yang dijual di salah satu toko pertanian di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jateng, Selasa (1/11/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Pertanian Jateng dinilai tak membutuhkan cangkul impor dari Tiongkok dan Vietnam.

Semarangpos.com, SEMARANG — Sikap pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang membuka keran impor cangkul dari Tiongkok disikapi kalangan DPRD Jateng. Pemerintah Provinsi Jateng didesak mengoptimalkan industri pembuatan cangkul guna memenuhi kebutuhan salah satu alat pertanian di Indonesia itu.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

“Di Jateng saat ini terdapat dua sentra pembuatan cangkul yakni di Kabupaten Brebes dan Klaten, belum lagi dengan usaha-usaha kecil yang tersebar di seluruh Jateng sehingga jika harus memenuhi kebutuhan cangkul se-Indonesia, Jateng siap untuk menyediakan,” kata anggota Komisi B DPRD Jateng Riyono di Semarang, Selasa (1/11/2016).

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyayangkan kebijakan pemerintah yang melakukan kegiatan impor cangkul dari negara Tiongkok dan Vietnam. Menurut dia, kebijakan impor cangkul tersebut menimbulkan banyak kontroversi mengingat bahwa Indonesia adalah negara agraris yang terkenal dengan keunggulan pertaniannya.

Secara tidak langsung, kata dia, Indonesia seharusnya lebih unggul berkaitan dengan alat-alat, benih, maupun kebutuhan yang berkaitan dengan pertanian, apalagi cuma cangkul yang merupakan alat sederhana tanpa menggunakan mesin.

“Pada tahap pertama impor yang sudah dilakukan sebanyak satu kontainer yang terdapat didalamnya ada 900 kotak yang setiap kotak berisi 24 cangkul, jumlah ini seharusnya cukup di percayakan pada usaha kecil menengah saja,” ujarnya.

Demi mengantisipasi adanya kekurangan stok cangkul di Indonesia, Riyono berharap pemerintah mampu mendorong sentra pembuat cangkul dalam negeri agar semakin berkembang dan mampu memenuhi permintaan pasar. “Ini wujud ketidakberpihakan pemerintah pusat terhadap perekonomian dalam negeri yang mulai menggeliat, membuka keran impor cangkul sama saja mematikan usaha kecil dan menengah dalam negeri,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya