SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menanam padi menggunakan transplanter sebagai bentuk modernisasi pertanian di Desa Sidomulyo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak. (JIBI/Solopos/Antara/Wisnu Adhi N.)

Pertanian Jateng dinilai Gubernur Ganjar Pranowo memungkinkan petani menjadi wirausahawan.

Semarangpos.com, DEMAK — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak para petani menjadi wirausahawan di bidang pertanian sebagai upaya meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

“[Selain bercocok tanam] para petani bisa menjadi entrepreneur di bidang pertanian sehingga kalau bisa lebih efisien dalam pengelolaannya, pascapanen lebih baik, cara menjualnya tidak hanya gabah tapi sudah berupa beras, diajari packaging-penjualan, menjaga kualitas, itu [salah satu bentuk] modernisasi pertanian,” kata Gubernur Ganjar Pranowo di Kabupaten Demak, Jateng, Senin (30/10/2017).

Hal tersebut disampaikan Ganjar seusai menghadiri tanam padi perdana masa tanam 2017/2018 dan pencanangan refugia di Desa Sidomulyo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak. Mantan anggota DPR itu menyebutkan modernisasi di bidang pertanian merupakan salah satu mimpi dirinya sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan petani.

“Kalau kita bisa memodernisasi dengan mekanisasi, maka tenaga kerja kita akan lebih efisien dalam mengerjakan itu, baik terkait dengan waktu waktu maupun jumlah pekerjanya,” ujarnya.

Bentuk modernisasi pertanian yang telah dilakukan jajaran Pemprov Jateng adalah pemberian bantuan traktor, alat penanam bibit padi (transplanter), dan alat pemanen (harvester) bagi petani yang tergabung dalam kelompok petani. Menurut Ganjar, sengan modernisasi pertanian tersebut diharapkan banyak generasi muda yang mau berprofesi sebagai petani sehingga sektor pertanian di provinsi setempat dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Dari empat orang yang gunakan transplanter tadi, salah satunya masih muda, dia merasa bertaninya lebih mudah dan menarik. Dengan transplanter, menenam bisa lebih cepat,” kata politikus PDI Perjuangan itu.

Selain mendorong modernisasi di bidan pertanian, Pemprov Jateng juga mendorong agar gabungan kelompok tani bisa mengakses sistem informasi dan aplikasi-aplikasi yang telah ada. Sebelumnya, Ganjar juga mengajak para generasi muda agar tidak ragu untuk bekerja di sektor pertanian karena dianggap sudah kuno dan tidak menguntungkan.

Mata pencaharian sebagai petani, kata dia, seringkali dianggap sebelah mata oleh sebagian besar masyarakat, terutama generasi muda. “Pertanian di Jateng menjadi salah satu tumpuan untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan pokok di seluruh penjuru Tanah Air,” ujarnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya