Jateng
Kamis, 12 Mei 2016 - 05:50 WIB

PERTANIAN JATENG : Generasi Muda Mestinya Bertani, Ini Alasannya...

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi panen kubis. (JIBI/Solopos/Antara/Siswowidodo)

Pertanian Jateng yang telah memiliki produk andalan ekspor diharapkan dilanjutkan oleh generasi muda.

Semarangpos.com, SEMARANG — Generasi muda tidak perlu ragu-ragu bekerja di sektor pertanian. Tak semestinya generasi muda Jateng menganggap bekerja di sektor pertanian kuno dan tidak menguntungkan.

Advertisement

Demikian dituturkan Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Jawa Tengah Urip Sihabuddin di Semarang, Selasa (10/5/2016). Diakuinya, mata pencaharian sebagai petani sering kali dianggap sebelah mata oleh sebagian besar masyarakat, terutama generasi muda.

“Saya sedikit galau karena sangat jarang anak muda zaman sekarang yang mau terjun ke dunia pertanian, selama ini, petani dianggap sebagai profesi yang tidak menjanjikan sehingga banyak orang tua yang tidak ingin anaknya menjadi petani,” akunya.

Pada kenyataannya, tegas Urip Sihabuddin, pertanian di Jawa Tengah menjadi salah satu tumpuan untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan pokok di seluruh penjuru Tanah Air. “Bahkan, Presiden Joko Widodo menarget petani-petani di Jawa Tengah mampu mencapai surplus beras sebanyak dua juta ton per tahun,” ujarnya.

Advertisement

Oleh karena itu, Urip meminta generasi muda, khususnya lulusan sekolah pertanian menengah atas di Jawa Tengah yang sudah memiliki bekal kompetensi di sektor pertanian tidak ragu untuk mempraktikkan ilmu yang telah mereka pelajari di bangku sekolah. “Lulusan sekolah pertanian menengah atas harus siap masuk ke sawah, masuk ke kebun, ngadusi sapi, dan apapun yang berkaitan dengan pertanian serta juga melakukan berbagai inovasi guna memajukan pertanian di Jawa Tengah, apalagi kesempatan kerja dan peluang pasar di provinsi setempat masih terbuka luas,” tuturnya.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah Suryo Banendro menambahkan bahwa manajemen pertanian saat ini telah diterapkan secara modern dan para petani kini bekerja berbasis mekanisasi demi efektivitas serta efisiensi. “Pertanian sekarang itu manajemennya beda, ada mekanisasi pertanian, jadi jangan diartikan pertanian itu kumuh, itu pekerjaan yang mulia karena menghasilkan pangan untuk umat manusia,” imbuhnya.

Menurut dia, petani Jawa Tengah saat ini berhasil mengekspor 18 komoditas pertanian dan perkebunan. Produk pertanian Jateng dengan daya saing ekspor tinggi itu antara lain kentang, bawang merah, bawang putih, cabai, selada, pepaya, dan melon.

Advertisement

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif