SOLOPOS.COM - Ilustrasi gabah (JIBI/Bisnis/Dok.)

Pertanian Jateng mencatatkan minimnya serapan gabah produksi petani.

Semarangpos.com, SEMARANG — Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jawa Tengah mencatat serapan gabah petani sepanjang awal tahun 2016 ini baru sekitar 15.000 ton setara beras, atau 2,4% dari target 2016.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Padahal, ujar Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jateng Agus Eko Cahyono, Perum Bulog Drive Jateng ditargetkan dapat menyerap sebanyak 615.000 ton setara beras pada tahun 2016 ini. “Masih jauh sekali dari target. Kalau melihat prediksi kondisi cuaca di mana pada Mei sudah mulai musim kemarau, Bulog seharusnya dapat mengoptimalkan penyerapan gabah petani pada Maret dan April ini,” ujarnya saat dihubungi Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Jumat (18/3/2016).

Dia melihat rendahnya penyerapan pada awal tahun 2016 ini karena berbagai hal, yakni kualitas beras yang tidak sesuai, lambatnya penentuan harga pembelian pemerintah (HPP), dan ketidaksiapan Bulog. Namun yang pasti, imbuhnya, mengacu pada realisasi yang sangat minim itu bakal sulit untuk menyerap gabah hingga 30% dari target atau sekitar 184.500 ton setara beras pada awal tahun 2016 ini.

“Tapi kita harus tetap optimistis. Kami harap Bulog bisa bersinergi dan melakukan kegiatan serbu serap gabah secara maksimal. Hal ini harus dilakukan agar target serapan gabah 50% pada musim panen di semester awal bisa terealisasi,” ungkapnya.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya