SOLOPOS.COM - Ketua DPD Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jateng, N. Wisnu Brata (kanan), saat menggelar audensi dengan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, di Ruang Kerja Gubernur Jateng, Semarang, Kamis (25/8/2016). APTI Jateng bertemu Ganjar untuk membicarakan seputar masalah yang saat ini dihadapi para petani tembakau, salah satunya hasil panen yang menurun tahun ini. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Pertanian Jateng, khususnya tembakau, produksi maupun kualitasnya diprediksi turun drastis sehingga membuat para petani yang tergabung dalam APTI waswas.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Semarangpos.com, SEMARANG – Belasan petani tembakau yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jawa Tengah (Jateng) mendatangi ruang kerja Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Kamis (25/8/2016). Kedatangan mereka tak lain untuk mengadukan kekhawatiran akan nasibnya menyusul produksi tembakau tahun ini yang diprediksi menurun drastis karena cuaca ekstrem.

Ketua DPD APTI Jateng, N. Wisnu Brata, mengaku ada tiga poin penting yang mereka sampaikan kepada Ganjar dalam kunjungan itu. Pertama, mereka mendesak Gubernur untuk memberikan dukungan kepada DPR agar segera mengesahkan UU Pertembakauan.

“Selain itu, kami juga meminta Gubernur untuk memberi dukungan agar harga rokok tidak dinaikkan Selain kedua hal itu, kami juga meminta agar Gubernur melakukan lobi-lobi ke para perusahaan rokok agar tidak terlalu selektif dalam membeli tembakau milik kami,” ujar Wisnu saat dijumpai wartawan seusai menggelar audensi dengan Ganjar di Kantor Gubernur Jateng, Kamis sore.

Wisnu memprediksi akibat kemarau basah itu, hasil panen tembakau di Jateng tahun ini menurun 40-60 dibanding tahun lalu. Dari data yang dimiliki Wisnu, dari sekitar 60.000 ha luas lahan tembakau di Jateng, pada 2015 lalu mampu memproduksi hingga 55.000 ton. Namun, tahun ini Wisnu memprediksi selain produksi yang menurun kualitas tembakau para petani juga tidak sebagus tahun lalu.

“Tahun ini cuacanya tidak mendukung, jadi jangan sampai kualitasnya [tembakau] disamakan dengan tahun lalu. Maka itu, kami meminta agar Bapak Gubernur mau mendiskusikan dengan pabrik-pabrik rokok agar tidak terlalu selektif dalam membeli panen kami,” tutur Wisnu.

Sementara itu, Ganjar siap mengakomodasi keinginan petani itu. Oleh karenanya, ia akan menggelar audensi dengan perusahaan-perusahaan rokok itu secepatnya.

“Ya, kami dengar dulu pendapat dari para pabrik-pabrik rokok itu. Kalau enggak Senin [29/8/2016] ya Selasa [30/8/2016] kami undang mereka kemari,” ujar Ganjar.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya