Jateng
Kamis, 23 Juni 2022 - 08:34 WIB

Pertashop Diminta Jual Pertalite di Sragen, Ini Jawaban Pertamina

Wahyu Prakoso  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jl. Masaran-Plupuh, Sragen, Jumat (17/12/2021). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SEMARANG — Pertashop kini lebih mudah ditemui di perdesaan. Namun tidak satu pun Pertashop menjual bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Padahal BBM bersubsidi bakal memudahkan para petani. Lalu apa yang menjadi pertimbangan Pertamina?

Pejabat Sementara Area Manager Communication Relations & CSR Regional Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Marthia Mulia Asri, menjelaskan alasan pihaknya hanya menjual Pertamax dan Dexlite.

Advertisement

“Karena itu barang subsidi yang mana barang subsidi diatur pemerintah. Untuk membuka izin SPBU mendapatkan kuota subsidi merupakan kewenangan BPH Migas [Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi],” katanya kepada Tim Ekspedisi Energi 2022 Solopos Media Group (SMG) saat di temui di kantornya di Semarang, Selasa (21/6/2022).

Kegiatan Ekspedisi Energi 2022 ini didukung PT Adaro Energy Indonesia Tbk, SUN Energy, PT SHA Solo, Pertamina Patra Niaga, PT Geo Dipa Energi, Hyundai, PT Pertamina EP Asset 4 Poleng Field, PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO), Pembangkitan Jawa Bali (PJB), SKK Migas Jabanusa, dan Dinas ESDM Jawa Tengah.

Advertisement

Kegiatan Ekspedisi Energi 2022 ini didukung PT Adaro Energy Indonesia Tbk, SUN Energy, PT SHA Solo, Pertamina Patra Niaga, PT Geo Dipa Energi, Hyundai, PT Pertamina EP Asset 4 Poleng Field, PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO), Pembangkitan Jawa Bali (PJB), SKK Migas Jabanusa, dan Dinas ESDM Jawa Tengah.

Baca Juga: Sragen dan Karanganyar Bakal Punya Energi Gas Rawa Akhir Tahun Ini

Marthia mengatakan Pertamina tidak bisa menentukan kuota BBM subsidi. Pertashop menjual BBM nonsubsidi yang mana merupakan kebijakan Pertamina sendiri. Ada 1.193 outlet Pertashop Pertamax dan 14 outlite Dexlite di Jateng dan Yogyakarta per 1 juni 2022.

Advertisement

Penjelasan itu diungkapkan Ketua KTNA Sragen, Suratno, kepada Solopos.com, Selasa (12/4/2022). Suratno menyampaikan keberadaan Pertashop di perdesaan itu mendekatkan pelayanan kepada masyarakat desa. Jarak desa sampai ke stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di sejumlah daerah cukup jauh sehingga dengan hadirnya Pertashop itu memperpendek jarak. Namun sekarang Pertashop hanya menjual Pertamax.

Baca Juga: Pertashop Menjamur, Masih Ada Peluang? Ini Kata Pertamina

“Jadi harapannya Pertashop itu supaya tidak hanya menjual pertamax, tetapi juga menyediakan pertalite. Usulan ini menjadi solusi ketika pertalite tidak boleh dijual eceran. Bila tetap tidak boleh maka seolah-olah yang menikmati harga murah itu hanya masyarakat yang dekat dengan SPBU yang notabene masyarakat perkotaan. Seolah-olah masyarakat desa itu terpinggirkan karena akses jarak yang jauh,” ujarnya.

Advertisement

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif