SOLOPOS.COM - Ilustrasi investasi (JIBI/Harian Jogja/Dok.)
Pertumbuhan ekonomi sangat berpengaruh terhadap kondisi perusahaan besar terutama saat kondisi prekonomian labil
Kanalsemarang.com, SEMARANG – Kondisi perekonomian saat ini memengaruhi pertumbuhan pasar modal di Indonesia, kata Kepala Divisi Manajemen Informasi dan Pengembangan Emiten Bursa Efek Indonesia (BEI) Saptono Adi Junarso.
“Salah satu yang terpengaruh secara langsung oleh pertumbuhan ekonomi ini adalah kondisi perusahaan-perusahaan skala besar,” katanya di Semarang seperti dikutip Antara, Kamis (7/5/2015).
Menurutnya, perusahaan skala besar yang sebetulnya sudah bersiap untuk melakukan IPO (Initial Public Offering) atau menjual sebagian saham mereka ke masyarakat luas berpotensi menunda rencana tersebut akibat dari labilnya kondisi ekonomi Indonesia.
Meski demikian, pihaknya berharap kondisi tersebut tidak bertahan lama mengingat aktivitas pemerintahan terus berjalan salah satunya pembangunan infrastruktur sehingga harus dimanfaatkan oleh para investor. Dengan adanya pelaksanaan pembangunan infrastruktur tersebut, maka saham infrastruktur juga akan diminati oleh para investor.
“Sejauh ini saham di bidang infrastruktur memang diminati, apalagi jika perusahaan tersebut merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun anak perusahaan BUMN. Inilah yang paling diminati oleh para investor,” katanya.
Sementara itu, hingga saat ini sudah ada 32 emiten baru yang tercatat di perdagangan pasar modal. Selanjutnya, ada emiten yang pada bulan April lalu melakukan IPO, sedangkan ada satu lagi perusahaan yang relisting menuju IPO.
“Bisa jadi untuk perusahaan lain masih ragu dalam melakukan go public. Tapi ada juga yang berpikir kalau IPO ditunda maka tidak jelas akan sampai kapan,” katanya.