Jateng
Selasa, 4 Agustus 2015 - 23:50 WIB

PERTUMBUHAN EKONOMI : Inflasi Kudus Naik 0,88%

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi inflasi (Dok/JIBI)

Pertumbuhan ekonomi salah satunya dipengaruhi oleh laju inflasi.

Kanalsemarang.com, KUDUS-Tingkat inflasi pada Juli 2015 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tercatat sebesar 0,88 persen atau mengalami kenaikan dibanding inflasi Juni 2015 hanya 0,56 persen.

Advertisement

“Meskipun mengalami kenaikan, tingkat inflasi Juli 2015 di Kudus masih lebih rendah dibandingkan dengan tingkat inflasi nasional yang mencapai 0,93 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statisitik (BPS) Kudus Endang Tri Wahyuningsih di Kudus, Selasa (4/8/2015).

Selain itu, kata dia, tingkat inflasi di Kudus dibandingkan dengan tingkat inflasi Jateng juga masih lebih rendah karena tingkat infalasi di Jateng mencapai 0,92 persen.

Advertisement

Selain itu, kata dia, tingkat inflasi di Kudus dibandingkan dengan tingkat inflasi Jateng juga masih lebih rendah karena tingkat infalasi di Jateng mencapai 0,92 persen.

Terjadinya inflasi di Kudus, kata dia, disebabkan adanya kenaikan harga yang ditunjukkan naiknya indeks beberapa kelompok komoditas.

Di antaranya, kelompok bahan makanan 2,03 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,63 persen, kelompok sandang 0,72 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 1,37 persen.

Advertisement

Sementara komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi berupa cabai rawit, angkutan antar kota, tarif sekolah dasar, mobil, mi, cumi-cumi, lele dan angkutan dalam kota.

Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi, yakni telur ayam ras, bawang merah, batu bata, tomat sayur dan emas perhiasan.

Perkembangan harga berbagai komoditas pada Juli 2015, kata dia, secara umum mengalami kenaikan, di antaranya komoditas cabai rawit, angkutan antar kota, tarif sekolah dasar, mobil, mi, cumi-cumi, lele dan angkutan dalam kota.

Advertisement

Dari enam kota Survei Biaya Hidup (SBH) di Jateng, katanya, seluruhnya mengalami inflasi.

Inflasi tertinggi, yakni di Kota Cilacap sebesar 0,99 persen, Kota Surakarta sebesar 0,96 persen, Kota Tegal sebesar 0,93 persen, Kota Semarang 0,91 persen, Kota Kudus 0,88 persen, dan Kota Purwokerto sebesar 0,84 persen.

Laju inflasi tahun kalender sebesar 1,35 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (Juli 2015 terhadap Juli 2014) sebesar 6,25 persen.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif