Jateng
Senin, 23 Maret 2020 - 03:20 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Jateng Terancam Merosot

Edi Suwiknyo  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. (Harian Jogja-Reuters)

Solopos.com, SEMARANG — Target pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah (Jateng) terancam terkoreksi akibat penyebaran virus corona jenis baru (covid-19). Pertumbuhan ekonomi Jateng diprediksi merosot jika wabah itu tak segera teratasi.

Sejauh ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng telah mengidentifikasi 11 sektor mulai dari industri, pariwisata, hingga investasi yang terdampak covid-19. Sektor pariwisata misalnya terpukul karena adanya pembatalan maskapai penerbangan maupun pembatasan kunjungan bagi penumpang dari sejumlah negara.

Advertisement

Selain itu, Pemprov Jateng juga mendata terjadinya penurunan volume ekspor perikanan sekitar 50%, terutama ke negara China pada periode Januari-Februari 2020 sebesar 34%. Dibandingkan Januari yang tercatat 1.060 ton bakal merosot menjadi 696 Ton pada bulan Februari.

Ekspor Masker & Antiseptik dari Tanjung Emas Disetop

Ekonom Undip Wahyu Widodo mengatakan jika wabah covid-19 terus berlangsung sampai Mei 2020, maka ada kemungkinan target pertumbuhan ekonomi pada tahun ini akan terkoreksi. "Karena bukan saja supply side yang terimbas, tetapi juga dari demand side-nya," kata Wahyu kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Kamis (19/3/2020).

Advertisement

Nasional Juga Turun

Wahyu menjelaskan, di level nasional Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas telah mengoreksi pertumbuhan nasional 2020 turun sekitar -0,3%. Demikian juga dengan Bank Indonesia yang mengoreksi 5,0%-5,4%.

Gua Landak Semarang Kata Anak Indigo Dihuni Siluman Harimau

Dengan proyeksi ini, maka target 5,8% Jawa Tengah di 2020 akan lebih sulit untuk dicapai. Wahyu bahkan mengatakan jika pemerintah bisa mempertahankan pertumbuhan pada 5,41% atau seperti tahun lalu, itu sudah sangat baik.

Advertisement

"Setidaknya, koreksi terjadi pada tahun 2020," ungkapnya.

Jawa Tengah, diakui Wahyu telah menunjukkan kinerja yang baik, ketika pertumbuhan ekonomi nasional jatuh ke 5,02 persen pada 2019, Jateng justru tumbuh 5,41 persen. "Kuncinya jangan sampai corona menyebabkan panic buying," tukasnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif