Jateng
Minggu, 24 Juli 2016 - 11:50 WIB

PERUMAHAN RAKYAT : REI Jateng Berharap Pemerintah Tak Ubah Kebijakan Rumah Sederhana

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembangunan perumahan rakyat. (JIBI/Solopos/Dok.)

Perumahan sederhana untuk rakyat diharapkan REI Jateng bisa lebih mudah dibangun.

Semarangpos.com, SEMARANG — Real Estate Indonesia Jawa Tengah (REI Jateng) berharap pembangunan rumah sederhana dipermudah karena peminat dari perumahan untuk rakyat tersebut sangat tinggi.

Advertisement

Diakuinya, saat ini para pengembang—khususnya pengembang perumahan sederhana rakyat— tengah resah seiring dengan adanya informasi mengenai pemangkasan anggaran untuk rumah bersubsidi oleh pemerintah. “Kalau anggaran dipangkas lantas lokasi untuk pembangunan rumah sederhana ini habis, maka konsumen akan kena bunga komersial, ini akan memberatkan,” kata Wakil Ketua REI Jateng Bidang Rumah Sederhana Andi Kurniawan di Semarang, Kamis (21/7/2016).

Sebagai gambaran, jika informasi tersebut benar adanya maka bunga kredit rumah sederhana yang awalnya hanya 5%, naik menjadi 8,5%-10%. Meski demikian, pihaknya sedikit lega bahwa untuk pembangunan sederhana untuk rakyat ini akan tetap dilanjutkan, khususnya yang proses pengajuan surat penegasan persetujuan penyediaan kredit (SP3K) sudah selesai. “Untuk yang SP3K-nya sudah selesai masih bisa dilanjutkan, meski demikian jika dibandingkan dengan yang belum, selisihnya cukup besar,” katanya.

Saat ini, ada sekitar 1.000 unit rumah sederhana yang SP3K-nya sudah selesai diproses. Sedangkan jumlah unit rumah sederhana yang belum menyelesaikan SP3K lebih dari tiga kali lipat.

Advertisement

“Ini yang kami harapkan bisa tercover, tetapi dari pihak bank kemarin menjamin SP3K bisa terkaver. Yang menjadi masalah lagi adalah proyek yang baru mulai, pengembang sudah dapat pasar dan saat ini masih proses pembangunan tetapi administrasi belum selesai,” katanya.

Terkait hal itu, para pengembang tengah melakukan konsolidasi untuk bersama-sama menyampaikan aspirasi kepada DPRD, khususnya terkait penambahan anggaran di APBD Perubahan. “Harapannya semua proses dipermudah sehingga kebutuhan masyarakat terhadap rumah sederhana dapat terpenuhi,” katanya.

 

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif