SOLOPOS.COM - Kawasan perumahan berkembang di Singopuran, Kartasura, Sukoharjo, Kamis (9/1/2015). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Perumahan rakyat, program pemerintah yang tengah digalakkan. Untuk mendukung program tersebut REI Jateng meminta uang muka rumah diturunkan.

Kanalsemarang.com, SEMARANG — DPD Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah berharap Pemerintah segera menurunkan uang muka (UM) rumah dari 10 persen menjadi 1 persen.

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

“Dengan segera disahkannya rencana Pemerintah untuk menurunkan uang muka tersebut maka kami sebagai pengembang bisa segera melakukan pembangunan rumah sederhana dari program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP),” kata Wakil Ketua DPD REI Jateng Bidang Perumahan Rakyat Andi Kurniawan di Semarang, Kamis (9/4/2015) sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara.

Pihaknya mengakui, selama ini pembangunan rumah sederhana memang sedikit terhambat mengingat tingginya UM tersebut. Dengan UM yang mencapai 10 persen maka calon pembeli rumah sederhana yang merupakan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) akan kesulitan untuk membelinya.

Menurutnya, dari 10 ribu unit rumah yang ditargetkan oleh Pemerintah bisa terbangun di Jawa Tengah hingga saat ini baru terealisasi 3.000 unit. Oleh karena itu, dengan segera disahkannya UM 1 persen tersebut diharapkan pembangunan bisa lebih cepat dilakukan.

Pihaknya juga memprediksi, dengan adanya penurunan UM tersebut maka masyarakat tidak lagi terlalu terbebani dengan kondisi ekonomi yang sampai saat ini dirasa cukup berat. Diakuinya, pergerakan ekonomi makro yang masih fluktuatif seperti sekarang ini sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat, salah satunya untuk membeli rumah sederhana.

“Oleh karena itu, kalau UM tidak segera diturunkan tentu kami semakin kesulitan membangun rumah sederhana karena kami tidak mungkin membangun kalau pembelinya saja tidak ada,” katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua REI Jateng Bidang Tata Ruang Joko Santoso menambahkan, kenaikan harga BBM juga berpengaruh terhadap harga rumah. Pihaknya mengkhawatirkan, jika harga rumah khususnya menengah ke bawah mengalami kenaikan maka penjualannya menjadi terhambat.

“Kenaikan BBM ini sangat berpengaruh terhadap kenaikan harga material bangunan, meski hanya naik sedikit tetapi langsung berpengaruh. Akibatnya, harga rumah juga pasti mengalami kenaikan,” katanya.

Meski demikian, pihaknya berharap agar masyarakat mulai menyesuaikan diri dengan kondisi saat ini mengingat kebutuhan akan tempat tinggal tidak bisa dihindari dan merupakan kebutuhan primer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya