SOLOPOS.COM - GM CV Exotic Bonsai Indonesia, Yohan Irawan, menunjukkan bonsai yang akan diekspor ke Eropa di kantornya, Tengaran, Kabupaten Semaarang, Rabu (24/5/2023). (Solopos.com-Hawin Alaina)

Solopos.com, UNGARAN — Minat negara-negara Eropa dan Timur Tengah (Timteng) terhadap tanaman bonsai asal Indonesia tergolong tinggi. Hal ini pun dimanfaatkan perusahaan asal Desa Butuh, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Exotic Bonsai Indonesia, untuk ekspor tanaman bonsai ke negara-negara Eropa dan Timur Tengah.

Bahkan, Exotic Bonsai Indonesia disebut-sebut sebagai satu-satunya perusahaan yang menjadi pengekspor bonsai dari Indonesia. Perusahaan ini bahkan telah memiliki pasar hampir di semua negara Eropa mulai dari Belanda, Spanyol, Jerman, Italia, Belgia, dan lain-lain.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

General Manager CV Exotic Bonsai Indonesia, Yohan Irawan, menyebut permintaan bonsai ke Eropa tak pernah surut. Hal itu dikarenakan di Eropa masih jarang ditemui pohon dari negara beriklim tropis. Bahkan pihaknya mengaaku bisa melakukan pengiriman tanaman bonsai dari Indonesia ke Eropa dua kali dalam sebulan.

“Sebulan kadang dua kali pengiriman, kadang tidak mengirim tapi di bulan berikutnya kirim lebih banyak. Sekali kirim bisa mencapai 2.000 pohon. Tergantung siklus perawatan dari petani,” beber Yohan kepada Solopos.com, Rabu (24/5/2023).

Diakui produk bonsai yang paling diminati pasar Eropa adalah jenis vicus, arabica, tamarin, streblus, bougenville, dan cemara. Total ada sekitar 30 jenis bonsai yang di kirim dari Exotic Bonsai Indonesia ke pasar Eropa.

Untuk memenuhi kebutuhan pasar, kata Yohan, pihaknya bermitra dengan komunitas atau petani bonsai dari daerah Jawa Timur dan Jawa Barat. “Kita ambil dari petani. Mereka memiliki stok secara berkelanjutan, jadi untuk kebutuhan itu bisa tercukupi,” jelasnya.

Dia sengaja mengambil bonsai dari dua daerah tersebut karena sudah memiliki stok yang cukup banyak. Selain itu orientasi mereka juga untuk dijual, tidak hanya sekadar hobi untuk diikutkan kontes.

Sebelum di kirim, bonsai dari petani harus dipindahkan dari media tanah ke pasir, kemudian dipindahkan ke pot yang pendek. Akar-akarnya kemudian dipotong dan ditunggu hingga 2,5 bulan.

“Jika sudah benar-benar hidup, baru bisa dikirim,” jelasnya.

Produk dari Exotic Bonsai Indonesia, kata Yohan, hanya untuk kebutuhan ekspor. Menurutnya pasar yang diambil dari bonsai dari Indonesia adalah kalangan menengah.

“Kalau kita tahu, bonsai dari Jepang itu harganya udah gila-gilaan karena memang [bonsai] asalnya dari sana. Nah kita masuk di pasar menengah, bersaing dengan China,” ungkapnya.

Saat ini Yohan sedang mempersiapkan bonsai yang akan di ekspor ke Belanda, Jerman, dan Spanyol. Kisaran harga untuk bonsai yang dijual mulai dari Rp250.000 hingga Rp60 juta. “Bulan Juni kita akan kirim ke Belanda,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya