Jateng
Selasa, 24 Mei 2022 - 15:55 WIB

Pesisir Pantura Jateng Langganan Rob, Terancam Tenggelam?

Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah pekerja pelabuhan menumpang truk untuk dapat menerobos banjir limpasan air laut ke daratan atau rob yang merendam kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (24/5/2022). (ANTARA FOTO/Aji Styawan)

Solopos.com, SEMARANG — Pesisir pantai utara (pantura) Jateng menjadi wilayah langganan banjir rob yang berasal dari air laut. Sejak Senin (23/5/2022), sejumlah kawasan di pesisir pantura Jateng dikepung rob akibat tanggul laut yang jebol.

Tanggul laut di setiap wilayah itu jebol karena tingginya gelombang. Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I BMKG Semarang, Sukasno, mengatakan, setidaknya ada dua hal yang menjadi faktor penyebab rob.

Advertisement

Kedua faktor tersebut adalah gelombang tinggi yang dipengaruhi angin dan penurunan muka tanah (land subsidence). “Kalau di Jawa Tengah, faktor utama penyebab rob adalah penurunan muka tanah,” terangnya dalam webinar bertajuk Media, Ketahanan Pangan, dan Krisis Iklim, yang digelar AJI Indonesia, Selasa (24/5/2022).

Berdasar kajian geologi, permukaan tanah di Kota Semarang ambles antara 0,8-13,5 cm secara intensif setiap tahunnya. Penurunan muka tanah menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya banjir rob seperti yang terjadi di perisir Jawa Tengah, Senin (23/5/2022).

Advertisement

Berdasar kajian geologi, permukaan tanah di Kota Semarang ambles antara 0,8-13,5 cm secara intensif setiap tahunnya. Penurunan muka tanah menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya banjir rob seperti yang terjadi di perisir Jawa Tengah, Senin (23/5/2022).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisikaa (BMKG) menyebutkan wilayah pesisir Jawa Tengah yang terdampak banjir rob adalah Pantai Tegal, Wonokerto Pekalongan, Pantai Sari Pekalongan, Pantai Batang, Pantai Tawang Kendal, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jalan Raya Genuk Semarang-Demak, Pantai Karangtengah Demak, dan Pantai Pesisir Rembang.

Baca juga: Pesisir Pantura Jateng Dikepung Rob, Ini Lokasinya

Advertisement

Pengambilan bahan cair atau padat dari dalam tanah bisa menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan penurunan muka tanah. Hal ini juga bisa terjadi akibat beban di atas tanah yang terlalu berat, sehingga membuatnya ambles.

Diberitakan sebelumnya, lembaga riset non-profit, Climate Central, memperkirakan sejumlah kota di pesisir Indonesia akan tenggelam pada 2050. Beberapa di antaranya adalah Semarang, Demak, dan Pekalongan, di Provinsi Jawa Tengah.

Data dari Badan Geologi Kementerian ESDM menunjukkan bahwa pesisir Semarang mengalami penurunan tanah hingga 10 cm per tahunnya dengan potensi amblas yang terus meluas. Pada tahun 2050, sebagian wilayah Semarang pun diprediksi akan tenggelam.

Advertisement

Baca juga: 31% Daratan di Pekalongan Sudah Tenggelam

Pakar Analis Geospasial, Irendra Radjawali, pada 2018 silam melakukan riset permukaan tanah di Kota Pekalongan. Dalam riset tersebut, dia menggunakan citra satelit dan teknik DinSAR (Differential -Synthetic Aperture Radar- Interferometry) yang menghasilkan cahaya yang ditangkap dari permukaan Bumi.

Dari hasil citra satelit tersebut, menunjukan bahwa Kota Pekalongan di bagian utara mengalami penurunan 25-34 cm dan terancam tenggelam dalam beberapa puluh tahun ke depan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif