SOLOPOS.COM - Ilustrasi Sumur Jalatunda. (wisata.banjarnegarakab.go.id)

Solopos.com, BANJARNEGARA –Wilayah Jawa Tengah (Jateng) memang memiliki banyak tempat spesial yang sayang untuk dilewatkan, termasuk di Kabupaten Banjarnegara. Di Banjarnegara ada sebuah sumur unik berukuran raksasa yang diberi nama Sumur Jalatunda.

Sumur Jalatunda terletak di Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. Sumur ini disebut raksasa karena memiliki diameter sepanjang 90 meter, dengan kedalaman yang diperkirakan mencapai 100 meter.

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

Sumur Jalatunda yang berada di kawasan Dataran Tinggi Dieng Kabupaten Banjarnegara merupakan kepundan Gunung Prahu Tua yang meletus bersamaan dengan terbentuknya Dataran Tinggi Dieng.

Memang setiap wisata memiliki banyak cerita sejarah, keunikan, keindahan, hingga mitos yang berkembang. Hal unik di salah satu wisata di Banjarnegara ini adanya wisata alam beberapa kerucut kawah yang aktif maupun sudah mati.

Ada dua versi cerita asal usul Sumur Jalatunda yang berkembang di masyarakat. Versi cerita yang dimaksud adalah asal usul versi ilmiah dan mitos.

Dilansir dari id.wikipedia.org, berdasarkan dugaan ilmiah, sumur berdiameter sekitar 90 meter ini adalah sebuah kepundan yang terbentuk akibat letusan gunung api jutaan tahun yang lalu merupakan celah yang terbentuk saat terjadinya letusan dahsyat Gunung Parahu. Kawah atau Kepundan kemudian terisi air dan terbentuklah menyerupai sebuah sumur raksasa berkedalaman ratusan meter.

Nama Jalatunda berasal dari bahasa Jawa, yang berarti luas. Konon, fenomena terisinya kawah yang sejenis dengan proses terbentuknya Sumur Jalatunda hanya ada dua saja di dunia. Kawah satunya yang sejenis ditemukan di Meksiko.

Dilansir dari wisata.banjarnegarakab.go.id, Ada sebuah mitos yang dipercaya masyarakat sekitar mengenai sumur ini. Konon Sumur Jalatunda merupakan salah satu pintu gaib menuju penguasa laut selatan. Jika ada yang mampu melempar batu hingga ke sisi di seberang, melintasi permukaan sumur, dipercaya permintaan orang tersebut akan terkabul.

Mitos tersebut pula yang menjadi dasar pemberian nama pada sumur ini. “Jala” berarti jaring, sementara “tunda” berarti yang belum terlaksana. Jika diartikan, Sumur Jalatunda berarti sumur yang dapat menampung semua permintaan yang selama ini tertunda.

Selain itu, ada beberapa cerita mengenai sumur ini. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, sumur ini merupakan pintu menuju Sapta Pratala (bumi lapis ketujuh). Sementara, terkait dengan Epos Mahabarata, sumur ini merupakan tapak tumit Bima ketika bertarung melawan naga raksasa.

Rute terbaik untuk mengunjungi obyek wisata sumur di kawasan Dataran Tinggi Dieng ini bisa melalui jalur utama Wonosobo-Dieng. Dari pusat kota Wonosobo, lokasi sumur ini berjarak sekitar 32 km dengan waktu tempuh sekitar 60 menit.

Untuk menuju sumur di Dieng tersebut kamu harus menempuh perjalanan menuruni anak tangga sebanyak 257. Memang untuk menuju lokasi sumur tersebut membutuhkan perjuangan dan kesabaran karena medan lokasinya yang lumayan sulit.

Untuk harga tiket Sumur Jalatunda dibanderol Rp5.000 per orang. Dengan biaya parkir kendaraan sebesar Rp2.000, untuk sepeda motor dan Rp3.000, untuk mobil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya