Jateng
Jumat, 11 Januari 2019 - 22:50 WIB

Petani Blora Minta Sandiaga Uno Berantas Mafia Pangan

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, BLORA — Petani Kabupaten Blora meminta calon wakil presiden Sandiaga Salahuddin Uno memberantas mafia pangan jika terpilih dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019. Ia diamanati membuat Undang-Undang Pangan sehingga petani bisa lebih sejahtera.

“Kami optimistis, ketika Undang-Undang tentang Pangan dibuat, maka mafia berorientasi impor dan mematikan petani Indonesia tidak lagi bisa mengendalikan pasar dengan mudah,” kata Anton Sidibyo, salah seorang petani Blora yang hadir dalam dialog dan ramah tamah Sandiaga Uno dengan lima perwakilan desa se-Kecamatan Blora di Villa Desa Soko, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Jumat (11/1/2019).

Advertisement

Menurut Anton, petani tebu bisa mati ketika impor gula terus dilakukan. Selain itu, Anton yang sebelumnya juga mememinta adanya moratorium impor gula juga meminta Sandi untuk mencabut Kartu Tani yang dinilai lebih banyak merugikan petani ketimbang menguntungkan.

Jika nantinya dipercaya masyarakat memimpin Indonesia, dia berharap Sandi menjamin kuota pupuk bersubsidi ditambah dan harga giling tebu ditetapkan depan dengan sistem beli putus seharga Rp70.000/kuintal.

Menanggapi itu, calon wakil presiden Sandiaga Salahuddin Uno mengakui sudah menandatangani kontrak politik dengan petani tebu di Lumajang, salah satunya menghentikan impor dan memberantas mafianya. “Dalam berbagai kesempatan saya selalu mengatakan setop impor pangan saat petani panen karena pelemahan ekonomi juga akibat impor yang menggila,” ujarnya.

Advertisement

Seolah-olah, kata dia, Indonesia tidak memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia. Ia mengakui keluhan yang sama terus diperoleh dari seribuan titik lebih yang didatangi di sejumlah pelosok di Tanah Air.

“Insya Allah jika 2019 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno terpilih menjadi pelayan rakyat, akan mengubah kebiasaan lama ini. Di antaranya, setop impor dan utang, termasuk memberantas mafia pangan dan impor, serta memenuhi harapan petani tebu seperti Pak Anton dan seluruh petani dan rakyat Indonesia,” janji Sandi. 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif