SOLOPOS.COM - Ilustrasi padi organik (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Solopos.com, MAGELANG — Sebanyak 97 kelompok tani dan tiga korporasi di Magelang mulai mengembangkan tanaman padi organik di lahan seluas 2.000 hektare. Selain dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar domestik, pengembangan padi organik juga ditujukan memenuhi pasar internasional.

Sepanjang tahun 2021-2024, Kabupaten Magelang mendapat bantuan pengembangan padi organik di dataran tinggi seluas 2.000 hektare. Pengembangan dengan anggaran Rp73.095.000.000 tersebut melalui kegiatan upland dari kementrian pertanian yang bersumber dari loan Islamic Development Bank (IsDB) dan International Fund for Agricultural Development (IFAD).

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Salah satu komoditas tanaman pangan di Kabupaten Magelang yaitu padi organik yang memiliki komoditas berdaya saing tinggi, bernilai tambah dan berwawasan lingkungan. Sampai saat ini, produk pertanian organik Kabupaten Magelang sudah diterima di pasar domestik maupun internasional.

“Alhamdulillah produk beras organik Kabupaten Magelang sudah dipasarkan hampir di seluruh Indonesia, baik Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan maupun Sulawesi. Bahkan sudah diekspor meskipun belum bisa kami laksanakan sendiri tetapi melalui pihak ketiga,” kata Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Pemkab Magelang, Iwan Sutiarso waktu menerima kunjungan The Live and Livelihood (LLF) bersama IsDB, seperti diberitakan Solopos.com dari Antara, Selasa (28/2/2023).

Ia berharap petani padi organik di Kabupaten Magelang dapat memasarkan sendiri produknya ke luar negeri melalui koperasi yang sudah terbentuk sehingga mendapatkan nilai tambah yang lebih besar lagi bagi petani.

Ketahanan pangan merupakan salah satu variabel strategis pembangunan ekonomi dalam mempertahankan stabilitas nasional baik dalam ketahanan sosial, stabilitas, ekonomi, stabilitas politik, dan ketahanan nasional.

Di Kabupaten Magelang, lahan sawah yang diolah para petani mencapai 25.000 hektare dan lahan kering sekitar 39.000 hektare.

Secara kumulatif, kurang lebih 70 persen luas lahan digunakan untuk sektor pertanian yang dikerjakan para petani yang berjumlah lebih dari 57 persen penduduk dari jumlah 1,3 juta jiwa di Magelang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya