Jateng
Rabu, 7 Juni 2023 - 12:37 WIB

Petilasan Nyai Bagelen Purworejo, Ternyata Sudah Ada sejak Abad ke-9

Novi Tyas Anggraini  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petilasan Nyai Bagelen Purworejo. (Istimewa/makenyus.com)

Solopos.com, PURWOREJOPetilasan Nyai Bagelen merupakan salah satu wisata religi yang terkenal di Kabupaten Purworejo. Petilasan Nyai Bagelen ini terletak di Dusun Bagelen, Desa Bagelen, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo.

Petilasan ini diperkirakan telah ada sejak abad ke-9. Kawasan ini tentu menjadi bagian dari sejarah masyarakat Purworejo yang masih dijaga hingga saat ini.

Advertisement

Menurut cerita rakyat yang dilansir dari purworejokab.go.id, nama Bagelen itu sudah ada sejak zaman pemerintahan Sri Prabu Kandiawan yang memerintah Negeri Medangkamulan atau Medang Gele atau Pagelen.

Sri Prabu Kandiawan memiliki lima putra yang masing-masing memerintah Negara Bagian. Nah, putra sulungnya yang bernama Sri Panuwun ini adalah seorang ahli dalam pengairan, pertanian dan pemerintahan.

Ia ditugaskan memerintah negara bagian Medang Gele, yang kemudian bernama Pagelen dan sekarang dikenal dengan Bagelen.

Advertisement

Kerajaan Medangkamulan dikenal sebagai negeri yang aman, tenteram, dan makmur karena rajanya bertindak adil dan jujur. Di tengah masa pemerintahnya, Sri Prabu Kandiawan meninggal dalam tahun yang ditandai dengan surya sengkala “Rupa Tri Mukseng Lebu” yang berarti kurang lebih 1031.

Kemudian pemerintahannya tak lain digantikan oleh putranya yang sulung yaitu, Sri Panuwun. Prabu Panuwun ini sudah menikah dan mempunyai dua orang anak, tetapi semuanya lahir dalam keadaan cacat.

Hal ini membuat sang Prabu bersedih dan ia memutuskan melakukan semedi untuk memohon petunjuk. Kemudian ia memperoleh suatu petunjuk gaib bahwa ia harus pergi ke suatu sendang di Somolangu.

Advertisement

Singkat cerita, di daerah tersebut Sang Prabu Panuwun memperistri anak perempuan Kiai Somolangu.

Dari perkawinannya itu dianugrahi seorang anak perempuan yang diberi nama Raden Rara Wetan atau lebih dikenai dengan sebutan Nyai Bagelen. Nyai Bagelen inilah yang kemudian menjadi pewaris daerah Bagelen tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif