Jateng
Selasa, 1 Maret 2022 - 14:37 WIB

Petotan Makanan Khas Temanggung, Cantik & Manis

Yesaya Wisnu  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petotan khas Temanggung (Facebook/Masak Itu Mudah)

Solopos.com, TEMANGGUNG — Bukan Kabupaten Temanggung namanya jika tidak memiliki makanan khas dengan nama unik. Selain Ndas Borok, Bajingan, dan Ketan Gudig, wilayah penghasil tembakau dan kopi terbesar di Jawa Tengah ini memiliki kudapan manis dengan nama unik, yaitu Petotan.

Kudapan ini berbahan dasar tepung ketan dengan isian gula merah. Biasanya makanan ini disantap saat acara kumpul-kumpul bersama teman maupun keluarga. Rasa manis dari camilan yang satu ini sangat cocok dinikmati di tengah udara sejuk di Kabupaten Temanggung. dihasilkan petotan ini sangat pas dinikmati di tengah udara sejuk yang ada di Kabupaten Temanggung.

Advertisement

Baca juga: Menikmati Kuliner Dibawah Rimbun Bambu di Pasar Papringan Temanggung

Makanan ini sudah jarang ditemui di pasaran. Tetapi jangan khawatir, bahan-bahan untuk membuatnya sangatlah mudah sehingga Anda pun bisa memasak sendiri makanan khas Temanggung yang satu ini.

Berdasarkan pantauan Solopos.com di kanal Youtube, Senin (28/2/2022), bahan-bahan untuk membuat petotan ini di antaranya ada tepung beras, parutan kelapa, gula pasir, garam dan gula merah sebagai isian.

Advertisement

Pastikan memilih buah kelapa dengan yang tidak terlalu muda atau tua karena rasa gurih pada daging kelapa ini akan memberikan cita rasa pada peototan tersebut. Untuk langkah awal, campurkan parutan kelapa dengan tepung beras, lalu masukan gula pasir dan garam.

Baca juga: Jernihnya Kalimancur Gowak, Air Terjun 4 Tingkat di Rembng

Campur hingga merata dan kemudian letakkan pada daun pisang untuk nantinya dibungkus, namun sebelum dibungkus, berikan potongan gula merah di bagian tengah lalu setelah itu dibungkus. Teknik pembungkusan inilah yang menjadi cikal bakal nama kudapan ini yang bernama “petotan” yang artinya menekan-nekan saat membungkus.

Advertisement

Setelah adonan dibungkus dalam daun pisang, kukus dalam panci selama 10-15 menit saja. Saat petotan sudah matang, warna daun pisang akan berubah kecoklatan dan tekstur makanannya akan menjadi lengket. Jika kondisi petotan sudah demikian maka siap untuk disantap.

Baca juga: Kisah di Balik Mitos Pernikahan Orang Sunda & Jawa

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif