SOLOPOS.COM - Pemain Persab Brebes Junior (Jr.) melakukan latihan di Stadion Sriwedari,Solo, Jumat (9/12/2016). Persab akan menghadapi Askot Balikpapan pada final Piala Soeratin 2016 di Stadion Manahan, Sabtu (10/12/2016). JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu

Piala Soeratin 2016 berhasil dijuarai tim asal Jawa Tengah, Persab Brebes Junior (Jr.).

Semarangpos.com, SOLO – Persab Brebes mengakhiri penantian tanpa gelar selama setengah abad setelah tim juniornya sukses menaklukkan Askot Balikpapan 4-1 dalam Final Piala Soeratin 2016 yang digelar di Stadion Manahan Solo, Sabtu (10/12/2016) malam.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kebahagiaan Persab Jr. makin lengkap setelah strikernya, Egy Maulana Vikri, menyabet gelar top skorer dan pemain terbaik di Piala Soeratin.

Laskar Joko Poleng, julukan Persab Jr., juga dianugerahi tim paling fair play dalam Piala Soeratin 2016. Gelar juara itu langsung disambut dengan suka cita ratusan pendukung Persab Jr. yang hadir ke Solo dengan menggunakan bus.

Maklum saja, sejak berdiri tahun 1963, klub kebanggaan masyarakat Brebes itu belum pernah menorehkan prestasi tingkat nasional. Prestasi tertinggi Laskar Joko Poleng sebelumnya hanya di posisi lima wilayah Jateng pada pada kompetisi tahun 1975 silam.

“Tahun ini, 2016, kami mempersembahkan juara nasional bagi warga Brebes dan Jateng!,” ujar Manajer Persab Jr., Saefudin Zuhri, saat ditemui wartawan seusai laga.

Persab Jr. memang pantas juara. Hampir di sepanjang pertandingan Mario Nurcahyo dkk menunjukkan determinasi tinggi. Egy Maulana bahkan hampir menjebol gawang Askot Balikpapan saat laga baru berlangsung lima menit. Sayang tendangan Egy hasil umpan direct dari tengah lapangan masih menyamping di sisi kanan gawang.

Tak berapa lama, peluang Egy lagi-lagi kandas saat tendangannya ditepis kiper Askot, Haddad Ali. Duet Egy, Mario Nurcahyo, juga menyia-nyiakan kesempatan saat tinggal berhadapan dengan kiper. Tendangan pemain bernomor punggung sembilan ini disapu bek lawan tepat sebelum masuk ke gawang.

Di babak pertama, Askot hanya sesekali menyerang lewat serangan balik dari sayap. Namun penampilan gemilang kiper Persab, Gianluca Pagliuca Rossy, mampu menjaga gawang tim tetap perawan. Persab memecah kebuntuan pada menit ke-35 lewat tendangan keras Rizky Aprilia W.

Ketinggalan satu gol membuat Askot tersengat. Saat babak kedua baru berjalan dua menit, sayap Nahum Ngare menyamakan skor memanfaatkan umpan silang di sisi kiri pertahanan Persab. Skor imbang itu tak bertahan lama setelah Mario menebus kegagalannya di babak pertama lewat gol di menit 55.

Egy Maulana kemudian memperbesar keunggulan Persab menjadi 3-1 lewat gol di menit 80. Striker pengganti, M. Ridwan, menutup pesta gol Laskar Joko Poleng lewat penyelesaian cantik di injury time babak kedua.

“Bersyukur hari ini kami membuat sejarah. Dari sebuah tim yang tidak dikenal akhirnya membawa piala,” tambah Ketua Umum Persab, Heri Fitriansyah. Selain piala, Persab yang banyak diisi pemain Diklat Ragunan itu diganjar uang Rp250 juta.

Pelatih Askot, Eko Samiono, mengakui tim lawan bermain lebih baik. Meski demikian dia tetap memuji semangat anak asuhnya di Final Piala Soeratin 2016 itu. “Sebenarnya kami mampu mengimbangi. Hanya setelah gol kedua Persab, mental tim perlahan runtuh. Namun kami tetap tidak menyangka dapat melaju sejauh ini,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya