SOLOPOS.COM - Presiden Komunitas Nahdlatul Ulama Banyumas (KNB) Agus Maryono (kiri) tampil dalam konferensi pers terkait sikap netralitas KNB dalam pilkada serentak 2018 di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jateng, Jumat (26/1/2018) siang. (JIBI/Solopos/Antara/Sumarwoto)

Pilkada serentak 2018 bakal dilalui Komunitas Nahdlatul Ulama Banyumas (KNB) dengan bersikap netral sesuai Khittah 1926.

Semarangpos.com, PURWOKERTO — Komunitas Nahdlatul Ulama Banyumas (KNB) menyatakan bakal bersikap netral dalam pemilihan umum kepala  daerah (pilkada) serentak 2018. Warga Kabupaten Banyumas dalam pilkada 2018 ini bakal terlibat dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyumas serta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah sekaligus.

Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life

“Sikap ini kami ambil demi menjaga dan mewujudkan situasi serta kondisi yang aman dan damai dalam Pilkada Banyumas dan Pilkada Jateng yang [pemungutan suaranya] akan digelar pada tanggal 27 Juni 2018,” kata Presiden KNB Agus Maryono saat menggelar konferensi pers di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat (26/1/2018). Dengan komitmen itu, simpul dia, KNB tidak akan terlibat aksi dukung-mendukung terhadap salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati maupun pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.

Sikap netral itu, masih menurut Agus Maryono selaku presiden KNB, diambil sesuai kebijakan Nahdlatul Ulama (NU) yang secara organisasi—mulai Pengurus Besar NU hingga pengurus ranting—tidak melibatkan diri dalam politik praktis. “Sikap ini adalah dalam rangka mematuhi semangat Khittah NU 1926 yang secara kelembagaan tidak ikut masuk dalam politik praktis,” tegas pria yang akrab disapa Gus Mar itu.

Oleh karena itu, simpul dia, setiap warga NU di Jawa Tengah maupun Banyumas khususnya, bebas menentukan pilihan politiknya sesuai dengan hati nuraninya masing-masing. Seluruh lembaga resmi NU, termasuk badan otonomnya di semua tingkatan, hendaknya mengikuti apa yang telah digariskan dalam Khittah NU tersebut demi keamanan dan kenyamanan bersama, khususnya warga NU dalam pelaksanaan Pilgub Jateng maupun Pilbup Banyumas.

“Sikap netral ini menjadi penting untuk ditekankan kembali mengingat pada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jateng maupun pasangan calon bupati dan wakil bupati Banyumas di dalamnya terdapat tokoh dan pengurus NU atau badan otonomnya,” katanya.

Ia mengatakan dalam pilkada atau Pilgub Jateng, pasangan Ganjar Pranowo dan Taj Yasin merupakan simbol pasangan merah-hijau yang dipastikan akan mendulang dukungan di kalangan nahdiyin, mengingat Gus Yasin yang politikus Partai Persatuan Pembangunan juga nahdliyin dan putra dari K.H. Maemun Zubair. “Begitu juga pasangan Sudirman Said dan Ida Fauziyah. Di mana Ida Fauziyah adalah tokoh Fatayat NU tingkat nasional,” terangnya.

Sementara itu, dalam pilkada atau Pilbup Banyumas, lanjut dia, terdapat pasangan Achmad Husein dan Sadewo Tri Lastiono serta pasangan Mardjoko dan Ifan Haryanto. Dijelaskannya, Sadewo Tri Lastiono merupakan pengurus Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama PBNU, sedangkan Ifan Haryanto selain Ketua Pengurus Cabang NU Bogor, juga Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama. “Oleh karena itu, KNB berharap kepada masing-masing pasangan dan tim suksesnya bisa berkampanye dengan sebaik mungkin, secara santun di tengah-tengah warga NU Banyumas dengan tidak saling menjatuhkan,” katanya.

Sementara bagi seluruh warga NU di Jawa Tengah dan Banyumas, kata dia, diharapkan untuk bisa secara cermat memilih pasangan yang disukai sesuai dengan hati nurani masing-masing dalam pilkada serentak 2018, baik pilbup dan pilwali atau pilwakot di daerah masing-masing, maupun pilgub Jateng.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya