SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemilihan umum kepala daerah (JIBI/Harian Jogja/Istimewa)

Pilkada dan Pilgub Jateng 2018 akan menampilkan persaingan para politikus nasional.

Semarangpos.com, SEMARANG – Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada), termasuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) di Jawa Tengah (Jateng) 2018 memberikan magnet bagi para politikus nasional yang sebelumnya mengisi posisi penting di pemerintahan pusat.

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

Terbukti, banyak dari para politikus itu yang mulai bermunculan dan kerap melakukan kunjungan ke daerah-daerah guna meraih simpati warga Jateng. Meski demikian, pengamat politik dari Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang, Joko Prihatmoko, meminta masyarakat untuk tidak mudah jatuh hati pada politikus dari pusat yang masuk pilkada atau Pilgub Jateng 2018.

Diingatkannya, para politikus dari pusat tersebut belum tentu lebih baik daripada para tokoh maupun politikus daerah. Bahkan, meskipun track record atau rekam jejak para politikus dari pusat tampak mumpuni pengalamannya karena pernah menjabat sebagai menteri.

“Biasanya kalau [politikus] dari pusat yang diturunkan ke daerah itu merupakan tukang penggali sumur atau penggali kubur. Jadi, masyarakat harus hati-hati, karena mereka belum tentu lebih baik dari tokoh maupun politikus dari daerah. Justru yang dari daerah itu yang ibaratnya seorang tukang batu, tapi ingin merangkak naik menjadi pengusaha,” tutur Joko saat menghadiri acara diskusi bertajuk Mencari Gubernur pada Pilgub 2018  yang digagas Kelompok Diskusi Wartawan (KDW) Jateng di Hotel Santika, Semarang, Rabu (24/5/2017).

Joko menambahkan saat ini yang dibutuhkan Jateng adalah sosok gubernur yang mengerti permasalahan daerahnya. Banyak permasalahan di Jateng yang hingga kini masih belum terselesaikan, seperti kemiskinan, pengangguran, hingga pembangunan infrastruktur.

Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setda Provinsi Jateng, Heru Setiadi, menyebutkan angka kemisikinan di Jateng saat ini mencapai 4 juta kepala keluarga, angka pengangguran mencapai 18 juta orang lebih, sedangkan rata-rata tingkat kelulusan masyarakatnya hanya mencapai kelas tujuh.

“Padahal Jateng ini sangat seksi. Baik secara geografis maupun potensi nasionalnya. Jadi memang banyak yang meliriknya. Kalau dari kami, selaku ASN, tentu menginginkan pemimpin yang bisa menjawab semua tantangan itu,” beber Heru.

Menjelang pilkada atau Pilgub Jateng 2018 memang banyak tokoh maupun politikus nasional yang bermunculan. Mulai dari mantan Menteri Desa, Marwan Jafar, yang diusung PKB, hingga mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said yang diusung PAN.

Sementara itu, partai politik (Parpol) yang berkuasa saat ini PDI Perjuangan masih belum memutuskan pilihan. Bisa jadi PDIP tetap setia mengusung calon incumbent atau petahana Ganjar Pranowo atau tokoh lain pada Pilkada 2018 nanti, namun di sisi lain tokoh lain PDIP juga sudah muncul di bursa calon gubernur seperti Bupati Kudus Musthofa.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya