SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Jumat (13/10/2017), memamerkan tawa semringah seusai bersaksi di Pengadilan Tipikor Jakarta dalam sidang lanjutan kasus korupsi e-KTP. (JIBI/Solopos/Antara/Rosa Panggabean)

Pilkada atau tepatnya Pilgub Jateng 2018 segera dijejaki PDIP dengan mengumumkan calon gubernur dan calon wakil gubernur.

Semarangpos.com, SEMARANG — Rencana Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengumumkan nama-nama penerima rekomendasi DPP untuk maju sebagai peserta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah (Jateng), Kamis (4/1/2017) besok, memunculkan reaksi kader. Kalangan internal partai itu mengharapkan kepastian soal status Gubernur Ganjar Pranowo dengan kasus dugaan korupsi proyek KTP elektronik (e-KTP).

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

[Baca juga Pengamat Undip Nilai PDIP Gamang Usung Ganjar Pranowo di Pilgub Jateng]

Ganjar Pranowo sejauh ini memang masih menjadi kandidat terkuat untuk mendapatkan rekomendasi DPP PDIP sebagai calon gubernur dalam pilgub yang lebih femiliar disebut Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Jateng 2018 itu. Sayangnya, Ganjar Pranowo kerap dikaitkan dengan kasus dugaan korupsi proyek e-KTP sehingga kalangan PDIP pun gamang mencalonkannya.

“Jangan tanya pengurus yang di atas, kader di tingkat bawah banyak ragu dengan masalah itu,” kata Ketua PAC PDI Perjuangan (PDIP) Cilacap Utara Sri Sudorowerti ketika dihubungi wartawan dari Kota Semarang, Rabu (3/1/2018).

Menurut dia, kondisi tersebut cukup merata di wilayah Kabupaten Cilacap. Bahkan, kata dia, kepastian tentang status Ganjar itu juga sudah disampaikan secara remi oleh seluruh PAC ke DPC PDIP Cilacap. “Kami sampaikan kepada DPC PDIP agar meminta penjelasan secara langsung tentang hal itu,” katanya.

Ia mengungkapkan kasus korupsi KTP elektronik tersebut dengan cepat diketahui masyarakat karena kemudahan akses informasi, khususnya media daring. Oleh karena itu, ia mengharapkan PDIP menjadikan kondisi yang ada saat ini sebagai pertimbangan dalam memberikan rekomendasi bakal calon gubernur yang akan diusung nanti.

Kondisi serupa juga disampaikan Ketua PAC Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, Sarmanto. Ia mengakui elektabilitas Ganjar Pranowo sebagai petahan cukup tinggi dibanding bakal calon lain. Namun, lanjut dia, permasalahan berkaitan dengan kasus e-KTP tersebut tetap menjadi ganjalan kader di bawah. “Kader di bawah tetap was-was karena persoalan itu belum jelas,” katanya.

[Baca juga Rudy Minta KPK Perjelas Status Ganjar]

Sementara itu, Ketua DPC PDIP Kota Salatiga Teddy Sulistio mengharapkan DPP PDIP menjatuhkan rekomendasi kepada bakal calon yang berasal dari struktur partai. “Selama ini rekomendasi diberikan kepada calon dari luar struktural, termasuk pada pilgub terdahulu saat mengusung Pak Bibit Waluyo,” katanya.

Padahal, kata dia, dengan mengusung calon yang berasal dari struktur partai, maka yang bersangkutan sudah memahami kondisi rakyat yang akan dipimpinnya nanti. “Jadi ketua partai itu sudah merasakan bagaimana ditangisi oleh rakyatnya,” katanya.

Selain itu, ia mengharapkan calon gubernur yang akan diusung PDIP dalam pilkada atau tepatnya Pilgub Jateng 2018 itu mampu menghidupkan Musrenbang Partai jika nanti menjabat, sehingga selalu ada komunikasi antara partai dan eksekutif.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya