Jateng
Minggu, 15 April 2018 - 21:50 WIB

Pilkada 2018: Sudirman Said Rayu Generasi Millenial

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG &ndash;</strong> Calon gubernur Jawa Tengah (Jateng), <a href="http://semarang.solopos.com/read/20180414/515/910068/pilkada-2018-begini-riwayat-hidup-dan-sepak-terjang-sudirman-said">Sudirman Said</a>, rupanya mulai melirik generasi muda atau <em>millenial</em> sebagai basis pendukung dalam kontestasi pemilihan kepala daerah (pilkada) atau tepatnya Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) 2018.</p><p>Hal ini ditunjukkan Sudirman Said saat meluncurkan buku berjudul <em>Dear Milleneals </em>di Restoran Vina House, Kota Semarang, Sabtu (14/4/2018).</p><p>Dalam siaran pers tim media dan komunikasi Sudirman Said, acara peluncuran buku Dear Milleneals itu dihadiri lebih dari 300 anak muda Kota Semarang.</p><p>&ldquo;Adik-adik perlu melek politik agar sedikit banyak memahami proses mengurus pemerintahan. Tapi bukan politik praktis, dalam artian terjun langsung ke dunia politik.&nbsp;Waktunya belum sampai," terang Sudirman.</p><p>Pria yang akrab disapa Pak Dirman itu menjelaskan seluruh jabatan strategis di negara ini diputuskan melalui proses politik. Karena itu penting politik diisi oleh orang-orang baik. "Politik adalah hulu. Kalau hulunya baik, hilirnya, dalam hal ini kebijakan dan orang-orang yang akan dipilih pun orang-orang yang baik," imbuh Pak Dirman.</p><p>Pak Dirman juga mengimbau kepada generasi millenial untuk tidak mudah terjebak dengan pencitraan yang dilakukan politikus di media sosial. Acap kali yang tampil di sosial media bukanlah isi yang sesungguhnya.</p><p>Pak Dirman menjelaskan beda pencitraan dan reputasi, sebagaimana yang ditulis dalam buku yang diluncurkan itu. Reputasi menurutnya dibangun dalam jangkan yang panjang, bisa dilacak, dan bisa dipertanggungjawabkan kepada publik.</p><p>"Sementara pencitraan adalah bungkus yang tidak menggambarkan fakta yang sesungguh.&nbsp; Persoalan tidak bisa diselesaikan dengan foto-foto, <em>selfie</em>, kemudian mengunggahnya di media sosial. Butuh ketekunan, kerja keras, kompetensi, dan kejujuran pemimpinnya," katanya lagi.</p><p>Terkait dengan proses demokrasi di Jateng, Pak Dirman juga berpesan agar para millenial tidak menyia-nyiakan suaranya. Suara millenial cukup menentukan masa depan Jateng.</p><p><em><strong><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</strong></em></p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif