Jateng
Rabu, 10 September 2014 - 20:50 WIB

PILKADA DI JATENG : Oktober, Bawaslu Mulai Rekrut Petugas Pengawas Pemilu

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pilkada (Solopos-Dok.)

Kanalsemarang.com, SEMARANG—Proses perekrutan petugas pengawas pemilu di 17 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah yang direncanakan melaksanakan pemilihan kepala daerah langsung pada 2015, mulai dilakukan pada Oktober 2014.

“Rekrutmen pengawas pilkada kami lakukan pada bulan depan karena lima dari 17 kabupaten/kota akan menyelenggarakan pilkada pada Mei 2015,” kata Ketua Badan Pengawas Pemilu Jawa Tengah Abhan Misbah seperti dikutip Antara, Rabu (10/9/2014).

Advertisement

Menurut dia, rekrutmen pengawas pilkada oleh tim seleksi yang difasilitasi Bawaslu Jateng itu akan dilakukan secara serentak di 17 kabupaten/kota, tetapi waktu pelantikannya tidak bersamaan.

“Sistem perekrutan petugas pengawas pilkada oleh tim seleksi itu sengaja kami pilih untuk efisiensi dan mencegah agar panwaslu tidak mudah diinventarisasi oleh pemerintah daerah,” ujarnya.

Ia menjelaskan perekrutan petugas pengawas pilkada tetap dilakukan oleh Bawaslu Jateng karena mengacu pada aturan positif yang berlaku.

Advertisement

“Kami melakukan persiapan pilkada yang secara langsung dipilih rakyat. Persoalan nanti akhirnya diubah menjadi pilkada yang dipilih DPRD, ya kita lihat saja ke depannya bagaimana,” katanya.

Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antarlembaga Bawaslu Jateng Teguh Purnomo menambahkan bahwa pihaknya bertekad menghadirkan petugas pengawas pilkada yang tangguh dan berintegritas dengan melakukan perekrutan terbuka.

“Kami tetap bertekad bekerja lebih keras lagi terutama terkait dengan rencana pelaksanaan pilkada di 17 kabupaten/kota pada 2015 yang sebagian tahapannya sudah akan dilaksanakan akhir 2014,” ujarnya.

Advertisement

Ia mengharapkan regulasi mengenai pilkada mendatang tidak menyusahkan peserta maupun penyelenggara sehingga ketika ada berbagai masalah di lapangan bisa diselesaikan dengan aturan tersebut.

“Bagi daerah-daerah yang sumber daya manusia penyelenggara pemilunya masih lemah juga harus sering dilakukan pembekalan-pembekalan di bidang pengawasan agar ketika ada pengawas yang tidak mumpuni, kami siap mengganti dengan pengawas yang baru karena potensinya masih banyak,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif