SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemungutan suara pilkada (JIBI/Harian Jogja/Dok.)
Pilkada Kota Semarang terus menggaung. PDIP Kota Semarang pun mulai meraba-raba calon kuat yang bakal ditampilkan termasuk anak mantan Bupati Kendal
Kanalsemarang.com, SEMARANG—Dukungan yang diberikan Pengurus Anak Cabang PDI Perjuangan di Kota Semarang kepada Falah Widya Yoga Pratama, anak bupati Kendal Widya Kandi Susanti, bertambah.
Kanalsemarang.com, SEMARANG—Dukungan yang diberikan Pengurus Anak Cabang PDI Perjuangan di Kota Semarang kepada Falah Widya Yoga Pratama, anak bupati Kendal Widya Kandi Susanti, bertambah.
“Sebelumnya sudah ada 11 PAC yang menyatakan mendukung Falah sebagai bakal calon wakil walikota Semarang,” kata Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Semarang Supriyadi seperti dikutip Antara, Selasa (3/2/2015).
Sekarang, kata dia, bertambah dua PAC lagi yang mendukung putra sulung hasil pernikahan Widya Kandi Susanti dengan Hendy Boedoro (mantan Bupati Kendal), yakni PAC Semarang Tengah dan PAC Mijen.
Ia menyebutkan 11 PAC yang sudah mendukung Falah, yakni PAC Semarang Timur, Semarang Selatan, Semarang Utara, Banyumanik, Gajahmungkur, Candisari, Gunungpati, Genuk, Ngaliyan, Gayamsari, dan Tembalang.
Dengan bertambahnya dukungan menjadi 13 PAC, kata Supriyadi yang juga Ketua DPRD Kota Semarang itu, berarti tinggal tiga PAC yang tersisa, yakni PAC Tugu, Pedurungan, dan Semarang Barat.
“Dari dua PAC yang maju ketuanya (PAC) sendiri, yakni Kadarlusman (Ketua PAC Tugu) dan Dyah Ratna Harimurti (Ketua PAC Pedurungan). Sementara, untuk PAC Semarang Barat belum menyatakan sikap,” katanya.
Meski sudah mendapatkan dukungan dari separuh lebih PAC yang ada, kaya dia, belum merupakan jaminan nantinya akan ditetapkan sebagai calon, tetapi dukungan ini hanya salah satu poin penilaian.
PDI Perjuangan Kota Semarang telah membentuk tim penjaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota yang dibuka 6-21 Januari 2015 dan hingga batas akhir pendaftaran ada sebanyak 14 pendaftar.
Sebenarnya, kata Supriyadi, ada 16 kandidat, tetapi ada dua orang, yakni R. Yuwanto dan Jayanto Arus Adi tidak mengembalikan berkas pendaftaran sehingga secara resmi hanya ada 14 pendaftar.