SOLOPOS.COM - Para penari yang terdiri dari anak-anak dan remaja menyuguhkan tarian guna menyambut warga yang akan menggunakan hak pilih pada Pilkada 2017 di TPS 8 Ngawe, Mangunsari, Sidomukti, Rabu(15/2/2017). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Pilkada Salatiga memasuki proses pemungutan suara di 386 TPS.

Semarangpos.com, SALATIGA — Komposisi suara dari ember bekas dan bambu yang dipukul terdengar riuh di sekitaran Pasar Sapi, Jl. Veteran, Kota Salatiga, Rabu (15/2/2017) pagi. Rupanya suara itu berasal dari pertunjukan drumblek yang dimainkan belasan remaja.

Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life

Para remaja itu memainkan drumblek di dekat tempat pemungutan suara (TPS) 8 Ngawen, Mangunsari, Sidomukti. Bukan bermaksud mengganggu jalannya pemungutan suara, pertunjukan yang menjadi ikon Kota Salatiga itu memang sengaja dimainkan guna menarik minat warga untuk menggunakan hak pilihnya.

Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 8 Ngawen, Anang Ariwibowo, menyebutkan pihaknya memang sengaja menggelar kesenian drumblek di TPS tersebut. Hal itu dilakukan guna menarik minat warga untuk datang ke TPS.

“Di sini [TPS 8 Ngawen] ada sekitar 269 orang yang masuk DPT [daftar pemilih tetap]. Harapan kami dengan adanya pertunjukan ini, seluruh warga yang masuk DPT bisa menggunakan haknya,” ujar Anang saat dijumpai Semarangpos.com di TPS 8 Ngawen, Rabu.

Selain menggunakan pertunjukan drumblek untuk menarik warga pemilih, TPS 8 Ngawen juga menyeragamkan para petugas dengan pakaian tradisional. Setiap petugas KPPS di TPS itu diwajibkan menggunakan blangkon dan baju lurik untuk yang pria dan berkebaya untuk yang wanita.

“Ini [berbusana tradisional Jawa] kami lakukan sebagai bentuk nguri-nguri kabudayan. Selain itu, agar terkesan unik dan menarik bagi para pemilih yang datang,” imbuh Anang.

Sementara itu, salah satu warga pemilih, Didik Isdiyanto, menyambut baik strategi petugas KPPS TPS 8 Ngawen untuk menarik minat pemilih. Dengan adanya kesenian drumblek itu warga pun jadi sadar untuk menggunakan hak pilihnya.

“Daripada diberi tahu pakai pengeras lebih baik kan dengan acara seperti ini [drumblek]. Suaranya sama nyaring, tapi ini lebih enak didengar. Warga yang masih tidur juga langsung terbangun dan bergegas ke TPS setelah mendengar suara drumblek,” kelakar Didik.

Selain warga pemilih, TPS 8 Ngawen, Salatiga juga sempat dikunjungi anggota Forum Koordinasi Musyawarah Pimpinan Daerah (Forkominda) Jateng dan Salatiga. Selain Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga, Ahmad Rifa’i, kunjungan itu juga dihadiri Kepala Satuan Polisi (Satpol) Pamong Praja (PP) Jateng, Sinoeng Rachmadi.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya