SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Pilkada Semarang memasuki tahap pencoblosan, Rabu (9/12/2015).

Kanalsemarang.com, SEMARANG– Panitia Pengawas Kota Semarang mewaspadai 173 di antara 2.635 tempat pemungutan suara, karena dinilai rawan dalam pemilihan kepala daerah setempat pada Rabu (9/12/2015) ini.

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

“Kerawanan TPS yang dimaksudkan dari berbagai aspek, seperti bencana alam, politik uang, hingga konflik horizontal,” kata Anggota Panwas Kota Semarang Bekti Maharani di Semarang, Selasa (8/12/2015).

Ia mencontohkan TPS yang rawan bencana alam, seperti banjir dan rob yang berada di kawasan pesisir, kemudian kerawanan praktik politik uang di kawasan rumah susun (rusun), dan rawan konflik horizontal.

Menurut dia, TPS yang letaknya berdekatan dengan tempat tinggal pasangan calon, tim sukses, dan posko pemenangan juga termasuk dalam pemetaan rawan yang perlu diwaspadai dalam pengawasannya.

“Kami sudah menyiapkan pengawas TPS untuk masing-masing TPS, ditambah panitia pengawas lapangan (PPL) yang akan membantu tugas pengawasan, terutama di TPS-TPS yang dipetakan rawan itu,” katanya.

Pengawasan intensif, kata dia, dilakukan pula untuk titik-titik tertentu, seperti di rumah-rumah sakit (RS) dan rumah tahanan (rutan) yang pemungutan suaranya difasilitasi oleh TPS terdekat.

Jadi, kata dia, nanti PPL atau panitia pengawas kecamatan (panwascam) yang akan mengawasi pelaksanaan pemungutan suara di RS, sementara pengawas TPS tetap mengawasi pemungutan suara di TPS.

“Dari pemetaan kami, ada 28 tempat yang pemungutan suaranya difasilitasi oleh TPS terdekat. Pengawasannya lebih kami intensifkan,” kata komisioner divisi pengawasan dan hubungan antar lembaga itu.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang Henry Wahyono mengakui ada TPS yang dipetakan rawan konflik horizontal dari antarpendukung masing-masing pasangan calon.

“Bukan rawan kecurangan karena sejauh ini semuanya berjalan sesuai prosedur, tetapi rawan konflik horizontal. Konflik horizontal antarpendukung. Ini dari pemetaan Panwas,” katanya.

Daerah-daerah rawan konflik horizontal itu, kata dia, antara lain Kecamatan Gunungpati, sebagian Semarang Utara, seperti Bandarharjo dan Tanjung Mas, sebagian Semarang Timur, Genuk, dan Tembalang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya