Jateng
Selasa, 29 September 2015 - 18:50 WIB

PILKADA SERENTAK : Bawaslu Temukan 29.737 DPS Bermasalah

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi daftar pemilih. (JIBI/Solopos/Dok.)

Pilkada serentak akan digelar pada akhir tahun ini di sejumlah daerah di Jawa Tengah. 

Kanalsemarang.com, SEMARANG-Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jawa Tengah menemukan adanya sekitar 29.737 daftar pemilih sementara (DPS) Pilkada 2015 yang bermasalah.

Advertisement

Di Wonogiri bahkan ditemukan 1.230 orang telah meninggal dunia dan 336 sakit jiwa tapi namanya masih masuk DPS, sedangkan di Solo ada 364 orang meninggal dan satu sakit jiwa.

Koordinator Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Jawa Tengah (Jateng) Teguh Purnomo mengatakan dari hasil pengawasan terhadap DPS ditemukan masih adanya pemilih yang tidak memenui syarat. Selain itu juga ada pemilih yang telah memenuhi syarat, tetapi malah belum masuk dalam daftar DPS pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2015.

Advertisement

Koordinator Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Jawa Tengah (Jateng) Teguh Purnomo mengatakan dari hasil pengawasan terhadap DPS ditemukan masih adanya pemilih yang tidak memenui syarat. Selain itu juga ada pemilih yang telah memenuhi syarat, tetapi malah belum masuk dalam daftar DPS pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2015.

“Pemilih yang tidak memenuhi syarat itu antara lain telah meninggal dunia, sakit jiwa, masih di bawah umum 17, pemilih ganda, masih aktif menjadi anggota TNI dan Polri, serta pemilih fiktif,” katanya di Kantor Bawaslu Jateng Jl. Admodirono Semarang, Senin (28/9/2015).

Sebaliknya, lanjut Teguh, ada pemilih yang sudah menikah, berumur 17 tahun, purnawirawan TNI dan Polri belum diakomodasi dalam DPS. “Total DPS bermasalah sekitar 29.737 orang, terdiri data pemilih tidak memenuhi syarat sekitar 25.219 orang dan pemilih yang memenuhi syarat belum masuk DPS sekitar 4.518 orang,” ungkap Teguh.

Advertisement

Dia menyebutkan DPS bermasalah paling banyak Wonogiri yakni 5.559 orang, kemudian Kebumen sebanyak 5.501 orang, dan Pemalang sebanyak 4,184 orang, serta Sragen 2.735 orang. Sedangkan di Solo tercatat sebanyak 903 orang.

“Dari data yang ada DPS bermasalah paling banyak yakni pemilih ganda sebanyak 9.085 orang, pindah domisili 6.770 orang, meninggal dunia 6.659 orang, dan pemilih fiktif sebanyak 2.050 orang,” beber Teguh.

Temuan DPS bermasalah ini, imbuh dia, telah disampaikan petugas pengawas pemilu lapangan (PPL) kepada panitia pemungutan suara (PPS) tingkat desa/kelurahan.

Advertisement

“Kami harapkan pada penetapan daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada 2015 pada awal Oktober mendatang sudah tidak masalah dengan daftar pemilih,” harap mantan Ketua KPU Kebumen ini.

Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jateng Joko Purnomo mengatakan temuan DPS bermasalah sudah ditindaklanjuti di tingkat PPS.

“Setiap ada masukan dari masyarakat dan pengawas tentang DPS langsung ditindaklanjuti dilakukan perbaikan teman-teman di PPS,” kata dia kepada Espos di Semarang.

Advertisement

Masih adanya orang meninggal dunia dan pindah domosili masuk DPS, menurut Joko terjadi setelah proses penyusunan DPS rampung. “Orang meninggal dunia dan pindah alamat sulit diprediksikan, maka dilakukan up date DPS sampai nanti pada saat penetapan DPT Pilkada 2015 pada 2 Oktober mendatang,” ujar mantan Ketua KPU Wonogiri ini.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif