SOLOPOS.COM - Peserta Festival Paralayang Telomoyo 2023 saat mencoba terbang dari Gunung Gajah Telomoyo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jumat (18/8/2023). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, UNGARAN — Puluhan pilot dari dalam dan luar negeri turut serta meramaikan kejuaraan Festival Paralayang Telomoyo 2023. Kegiatan itu merupakan event tahunan yang selalu digelar di Gunung Gajah Telomoyo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang dalam dua tahun terakhir.

Festival paralayang merupakan salah satu rangkaian kegiatan olahraga di Festival Telomoyo 2023. Kegiatan ini diikuti pilot paralayang dari Turki dan Vietnam. Selain itu, saat September nanti akan ada Gajah Trail Run dan Festival Gantole 2023 di Gunung Telomoyo.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Ketua Panitia Festival Telomoyo 2023, Haryo Yudiantoro, mengungkapkan festival paralayang dimulai dari 16 Agustus 2023 hingga 22 Agustus 2023. Pembukaan festival ini baru dilaksanakan bersamaan dengan HUT ke-78 RI.

Diakuinya, festival yang baru berjalan dua tahun tersebut mampu menarik antusias para pilot paralayang dalam negeri maupun luar negeri. Berdasarkan registrasi yang telah dibuka kemarin, terdapat kurang lebih 30 pilot sudah mendaftar.

“Termasuk yang dari Turki dan Vietnam, seharusnya ada pilot asal Swiss yang ingin ikut. Tetapi harus pulang karena anaknya sakit,” beber Haryo Jumat (18/8/2033).

Tidak hanya itu, para pilot paralayang dari Indonesia, seperti Sumatra Barat, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jakarta ikut berpartisipasi dalam acara itu. Nantinya para pilot tersebut akan melakukan latihan secara resmi dan bersama-sama terlebih dahulu.

“Kalau lombanya dimulai hari ini dan tanggal 22 Agustus nanti penyerahan medali,” jelasnya.

Haryo menyebutkan kelas cross country atau lintas alam akan menjadi kelas yang dipertandingkan. Seluruh peserta nantinya akan melakukan balapan dan bersaing untuk mendapatkan waktu yang tercepat.

“Gunung Gajah ini sebenarnya adalah tempat yang cocok untum take off paralayang kelas cross country karena dari tempatnya juga tinggi,” sebutnya.

Salah seorang pilot paralayang asal Jakarta, Yogi Subekti, mengatakan Gunung Gajah merupakan surganya para pilot paralayang, terutama kelas cross country. Potensi termal dan juga ketinggian yang pas membuat Gunung Gajah sering dijadikan tempat latihan.

“Kalau saya sudah sering ke sini. Kalau mau belajar terbang cross country, datangnya ke Gunung Gajah,” ungkap Yogi.

Di kelas cross country sendiri, seorang pilot harus mempunyai kemampuan minimal level PL 2 atau tingkat intermediate. Jika masih pemula tidak disarankan untuk mencoba kelas yang satu ini.

“Karena cross country sendiri tidak banyak yang suka. Pasalnya harus memiliki adrenalin yang lebih,” ungkapnya.

Selain itu, piranti atau perangkat paralayang harus sudah memiliki level pilot aktif. Hal paling penting, seorang pilot harus bisa membaca kondisi cuaca.

“Pencinta cross country saat ini menurun dibandingkan dengan kelas akurasi. Jadi saya berharap event-event cross country lebih banyak diadakan sehingga muncul para pilot yang senang dengan kelas tersebut,” tandas Yogi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya