SOLOPOS.COM - Jembatan kaca yang pecah di kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus (HPL), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (25/10/2023). (Antara/Sumarwoto)

Solopos.com, BANYUMAS – Penjabat (Pj) Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro, meminta pemilik wahana jembatan kaca di Hutan Pinus Limpakuwus, bertanggung jawab secara penuh atas insiden jatuhnya dua wisatawan akibat pecahnya kaca di jembatan tersebut, Rabu (25/10/2023).

Seperti diberitakan Solopos.com sebelumnya, jembatan kaca yang menjadi andalan di objek wisata kawasan hutan pinus itu baru saja memakan korban. Ada sekitar 11 wisatawan yang terlibat dalam insiden pecahnya kaca pada jembatan itu. Dari 11 wisatawan itu, dua di antaranya jatuh dari ketinggian sekitar 10 meter, di mana satu di antaranya meninggal dunia.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Hanung mengaku prihatin terhadap insiden di objek wisata itu. Ia pun meminta pengelola maupun pemilik objek wisata jembatan kaca The Geong di kawasan Hutan Pinus Limpakuwus bertanggung jawab atas insiden itu.

“Pihak pengelola atau pemilik sudah seharusnya bertanggung jawab penuh. Mereka harus memberi santunan kepada keluarga korban yang mengalami insiden itu,” ujar Hanung kepada Solopos.com, Rabu malam.

Selain itu, Hanung juga menyerahkan sepenuhnya kasus jatuhnya wisatawan di jembatan kaca Limpakuwus itu kepada aparat kepolisian. “Untuk urusan hukum, kami sepenuhnya serahkan ke kepolisian. Semoga kasus ini bisa diusut secara tuntas untuk mengetahui pihak yang bertanggung jawab dalam insiden ini,” tegas Hanung.

Sementara itu, Polresta Banyumas mengaku telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk pemilik atau pengelola jembatan kaca di kawasan wisata The Geong, Hutan Pinus Limpakuwus. “Kami juga akan melakukan pemeriksaan maupun penyelidikan terhadap pengelola [pemilik Jembatan Kaca Limpakuwus Banyumas] dan sebagainya termasuk saksi-saksi. Saat ini kami masih olah TKP,” jelas Kapolresta Banyumas, Kombes Pol. Edy Suranta Sitepu, seperti dikutip dari Antara, Rabu.

Ketua Koperasi Hutan Pinus Limpakuwus, Eko Purnomo, mengatakan jika wahana jembatan kaca The Geong itu sebenarnya bukan bagian dari pengelolaan Hutan Pinus Limpakuwus di Banyumas. Menurutnya, wahana jembatan kaca itu berada di lahan milik Kementerian Pertanian (Kementan) yang dikelola Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTUHPT) Baturraden, dan bukan lahan milik Perum Perutani. Dalam hal ini, kata Eko, pengelola The Geong bekerja sama dengan Kokarnaba yang merupakan koperasi milik BBPTUHPT.

“Pengelola The Geong bekerja sama dengan kami hanya dalam hal parkir. Pengunjung membayar parkir di depan, kami yang menampung,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya