Jateng
Rabu, 26 Agustus 2020 - 19:18 WIB

PJJ Banyak Kendala, Dinas Pendidikan Jateng Beri Pelatihan 4.000 Guru

Imam Yuda Saputra  /  Haryono Wahyudiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Padmaningrum. (Dok. Solopos.com-Imam Yuda S.)

Solopos.com, SEMARANG -- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah (Disdikbud) Jateng terus membuat inovasi terkait kendala saat pembelajaran jarak jauh (PJJ) pada masa pandemi Covid-19.

Salah satu inovasi itu yakni dengan memberikan pelatihan guna meningkatkan kreativitas para guru dalam memberikan PJJ kepada siswa.

Advertisement

Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Disdikbud Jateng, Padmaningrum, mengatakan selama ini banyak menerima keluhan terkait daya kreativitas guru saat PJJ. Oleh karenanya, pihaknya pun melakuk berbagai upaya guna mengatasi permasalahan itu.

Karanganyar Terima Tambahan Rp13 Miliar untuk Penanganan 3 Hal Ini

"Salah satunya dengan melakukan peningkatan kapasitas terhadap 4.000 lebih guru SMA dan SMK di Jateng terkait PJJ. Pelatihan kita lakukan dengan menggunakan metode Dolmen [Diklat online dan mentoring] yang di-support Microsoft," jelas perempuan yang karib disapa Padma itu.

Advertisement

Selain itu, para tenaga pendidik juga diwajibkan membuat inovasi metode PJJ dalam kondisi tanpa Internet. Salah satunya dengan menjadikan televisi maupun bahan ajar lain di sekitar anak-anak sebagai materi pembelajaran.

"Target capaian kurikulum juga akan kami kurangi jauh dalam metode PJJ ini. Karena itu, yang kami tekankan saat ini adalah konsep belajar menyenangkan," imbuhnya.

Sehari Semalam, Tiga Kebakaran Melanda Lahan Tebu di Tanah Kas Desa Kabupaten Karanganyar

Advertisement

Konsultan Pendidikan Inklusif dan Penanganan Anak Tidak Sekolah Unicef, Supriono Subakir, menilai metode PJJ yang baik yakni yang tidak membuat anak-anak bosan. Hal itu dikarenakan karena rata-rata anak hanya mampu menjalani PJJ selama 3-4 jam setiap harinya.

"Oleh sebab itu bagaimana menciptakan pembelajaran yang menyenangkan? Itu yang diperlukan. Orang tua di rumah sekarang baru sadar bagaimana sulitnya mengajar satu anak di rumah. Mereka baru sadar betapa beratnya tugas guru yang mengajar lebih dari 30 anak dalam satu kelas," kata Supriono.

Strategi Jitu Janda Purbalingga Gagalkan Pemerkosaan

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif