SOLOPOS.COM - Pocong jadi-jadian saat berada di kantor polisi di Demak. (Istimewa/Instagram @_infoblora yang me-repost dari @andreli_48)

Solopos.com, DEMAK — Sebuah video viral di media sosial (medsos) yang memperlihatkan seorang pocong jadi-jadian dihajar warga yang tengah melintas di kawasan Jalan Karangmelati, Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng).

Belakangan diketahui, pocong jadi-jadian yang dibawa ke Polsek tersebut ternyata seorang pelajar yang mencoba ngeprank saat Ramadan.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Video viral itu dibagikan akun Instagram @andreli_48. Saat berita ini ditulis, postingan tersebut sudah mendapatkan 1.753 suka dan 288 komentar.

Prank kaya gitu sebenarnya gag ada otak. Iya kalau yg kaget masih muda bisa lari kalau tua jantungan gimana? Bisa meninggal di tempat.. Hukum semalam aja coba ikat di kuburan ditinggal sendirian biar tau rasanya jantungan juga,” tulis @herman_to222.

Terpisah, Kapolres Demak, AKBP Budi Adhy Buono, membenarkan terkait kejadian tersebut. Ia mengatakan, kejadian itu terjadi pada Minggu (2/4/2023) sekitar pukul 02.00 WIB.

“Jadi ceritanya, anak itu berdiri di pinggir jalan dengan memakai pakain serupa pocong dengan tujuan ngagetin orang-orang yang lewat di sana [kawasan Karangmelati] untuk dibikin video konten,” kata AKBP Budi kepada Solopos.com, Minggu (2/4/2023).

AKBP Budi menjelaskan, ada dua anak di bawah umur yang telah diamankan dari kejadian tersebut. Kedua anak itu berinisal IM, 15 yang berdandan menyerupai pocong dan AS, 15, rekan atau temanya yang merekan video.

“Yang diamankan ke Polsek Bonang ada dua. Kami sudah lakukan pemeriksaan pada saksi. Kemudian juga sudah lakukan pembinaan kepada mereka. Di malam itu juga, kami pangil orangtua, tokoh masyarakat, dan perangkat desa agar mengetahuinya. Kemudian dua anak itu kami minta membuat surat pernyataan agar tak mengulangi lagi perbuatanya,” katanya.

Polres Demak mengaku kejadian prank pocong di jalanan ini baru kali pertama terjadi. Ke depan, ia meminta orangtua untuk lebih bijaksana dalam mengawasi anak-anaknya.

“Orang tua selalu mengawasi anak-anakya. Jangan sampai membuat resah masyarakat dan mengganggu situasi Kamtibmas di Bulan Suci Ramadan,” pinta AKBP Budi Adhy Buono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya