Jateng
Jumat, 17 Februari 2023 - 21:40 WIB

Polisi Bantah Amankan Suporter dalam Rusuh di Stadion Jatidiri Semarang

Adhik Kurniawan  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wakapolrestabes Semarang, AKBP Yuswanto Ardi. (Istimewa/Polres Sragen)

Solopos.com, SEMARANG — Kepolisian Resor Kota Besar atau Polrestabes Semarang membantah telah mengamankan sejumlah suporter yang terlibat kerusuhan di Stadion Jatidiri saat laga Derbi Jateng antara PSIS melawan Persis Solo, Jumat (17/2/2023).

Hal itu disampaikan Wakapolrestabes Semarang, AKBP Yuswanto Ardi, di Stadion Jatidiri, Jumat petang. Mantan Kapolres Sragen itu memastikan tidak ada satupun suporter yang diamankan Polrestabes Semarang akibat peristiwa itu.

Advertisement

“Tidak ada yang kami amankan. Situasi sudah kondusif. Biasa anak muda, mudah emosi. Tapi atas bantuan para korlap [koordinator lapangan] suporter, semua sudah teratasi. Enggak ada masalah,” tegas Ardi.

Sementara itu, salah seorang Panitia Pelaksana (Panpel) PSIS Semarang, Pujianto, mengaku prihatin atas kejadian yang mewarnai penyelenggaraan laga PSIS kontra Persis di Stadion Jatidiri, Jumat sore. Hal itu dikarenakan jika peristiwa serupa terus berulang, maka akan berdampak tidak baik pada persepakbolaan Tanah Air, termasuk tim PSIS.

“Kalau terjadi apa-apa, PSIS bisa rugi. Tadi, pertandingan juga sempat dihentikan karena gas air mata yang ditembakan di luar stadion. [Asap gas air mata] kena angin dan masuk ke stadion [lapangan]. Tapi, hanya sebentar [laga dihentikan], jadi enggak masalah,” tutur Pujianto.

Advertisement

Diberitakan sebelumnya, ribuan suporter PSIS Semarang memaksa masuk ke Stadion Jatidiri tempat berlangsungnya laga lanjutan Liga 1 antara PSIS dengan Persis Solo. Padahal, sebelumnya pihak keamanan maupun panpel PSIS telah menyatakan jika laga Derbi Jateng itu tidak boleh dihadiri suporter.

Meski demikian, para suporter itu bandel dan berusaha masuk ke Stadion Jatidiri. Namun, upaya para suporter itu mendapat adangan dari aparat kepolisian hingga terjadi keributan.

Massa suporter yang merangsek masuk berbuat rusuh dengan melakukan pelemparan ke aparat kepolisian. Meski telah diberikan imbauan, massa tetap ngeyel hingga akhirnya polisi melepaskan tembakan gas air mata yang membuat suporter kocar-kacir.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif