Solopos.com, SEMARANG – Tak butuh waktu lama, aparat Polrestabes Semarang meringkus Yuda Bagus, 34, suami yang melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kepada istri, AA, 22, hingga meninggal dunia di Tembalang. Pelaku pun saat ini masih menjalani pemeriksaan oleh aparat polisi.
“Pelaku sudah tertangkap,” ujar Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, lewat pesan singkat, Senin (28/8/2023).
Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500
Senada disampaikan Kapolsek Tembalang, Kompol Wahdah Maulidiawati, yang menyebut pelaku ditangkap di daerah Kedungmundu, beberapa jam seusai kejadian. “Sementara pelaku masih di Polsek. Laporan tadi diamankan di Kedungmundu, sekitar pukul 07.30 WIB,” ujarnya.
Sebelumnya, AA, 22, meninggal dunia usai mengalami KDRT oleh suami sendiri, Senin pagi. Ia meninggal dunia dengan kondisi tubuh penuh luka lebam dan goresan.
Peristiwa tragis itu terjadi di rumah korban dan pelaku yang berada di Jalan Sendangguwo Selatan RT 015 RW 002, Kelurahan Sendangguwo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, sekitar pukul 04.00 WIB.
Sebelum peristiwa KDRT oleh suami yang menyebabkan istri meninggal di Semarang itu, pelaku sempat diamankan warga dan dibawa ke Polsek Tembalang pada Minggu (27/8/2023) malam. Hal itu dilakukan polisi karena pelaku berteriak-teriak di depan rumah sambil membawa senjata tajam.
Meski demikian, pelaku dilepaskan aparat Polsek Tembalang setelah diminta membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan. Akan tetapi, beberapa saat setelah dilepaskan pelaku justru melakukan perbuatan yang keji dengan membunuh istri sendiri.
Berdasarkan pengakuan para tetangga, suami yang melakukan KDRT hingga istri meninggal di Tembalang, Semarang, ini dikenal memiliki perangai yang keras. Pasangan suami istri ini pun kerap cekcok hingga berakhir dengan kekerasan.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
