Jateng
Jumat, 11 Januari 2019 - 08:50 WIB

Politeknik Furnitur Kendal Bisa Jadi Asa Industri Mebel Nasional

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, KENDAL — Kementerian Perindustrian membuka Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu di Kendal, Jawa Tengah. Lembaga pendidikan vokasi itu diharapkan dapat mendorong pertumbuhan investasi industri mebel dalam negeri.

Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar menyampaikan pembangunan Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu ini merupakan salah satu tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh Menperin Airlangga Hartarto dan Menteri Pendidikan Singapura Ong Ye Kung dalam kegiatan Leader’s Retreat pada peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Singapura.

Advertisement

“Politeknik ini didirikan dengan tiga tujuan, yaitu mendorong pertumbuhan investasi industri melalui penyediaan tenaga kerja industri lokal yang kompeten, memberdayakan SDM di wilayah setempat dan sekitarnya untuk menjadi tenaga kerja industri, serta sebagai pusat inovasi, penelitian dan pengembangan industri furnitur di Tanah Air,” katanya dalam siaran pers yang diterima Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Kamis (10/1/2019).

Politeknik Industri Furnitur telah mendapatkan izin penyelenggaraan dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi serta persetujuan kelembagaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.  Politeknik yang memulai operasional pendidikan angkatan pertama sejak 1 Oktober 2018 ini, telah menjalankan tiga program studi yang meliputi Teknik Produksi Furnitur, Desain Furnitur, dan Manajemen Bisnis Industri Furnitur.“

Jumlah mahasiswa angkatan pertama sebanyak 99 orang yang diseleksi dari 694 orang pendaftar. Dengan demikian, rasio penerimaan mahasiswa tersebut mencapai 1:7. Seluruh mahasiswa telah disiapkan rencana penempatannya pada 16 perusahaan industri furnitur,” katanya.

Advertisement

Haris menambahkan, politeknik ini sudah menerapkan konsep dual system melalui kerja sama dengan State Secretariat of Economic Affairs (SECO) Swiss. Politeknik Industri Furnitur yang dibangun di atas lahan dua hektare dengan luas gedung 4.800 m2 dan terdiri dari empat lantai ini juga telah dilengkapi beberapa fasilitas penunjang seperti ruang pameran.

“Misalnya, ruang pameran sebagai salah satu sarana untuk promosi produk furnitur bagi industri serta produk hasil praktik mahasiswa. Kemudian, pada tahun 2018 telah dibangun satu gedung workshop dan di tahun 2019 ini akan dibangun tambahan satu gedung workshop serta penambahan mesin dan peralatan untuk praktikum mahasiswa,” sebutnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif