SOLOPOS.COM - Ketua DPRD Jawa Tengah Rukma Setyabudi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (JIBI/Solopos/Antara/Rosa Panggabean)

Politik Jateng yang diwarnai polemik yang dilakoni Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi dan Gubernur Ganjar Pranowo coba diredam PDI Perjuangan Jateng.

Semarangpos.com, SEMARANG – DPD PDIP Perjuangan Jawa Tengah (Jateng) terusik dengan perbedaab pendapat antara Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang mengemuka di media massa. Polemik dua kader partai yang mewarnai ruang politik Jateng itu pun coba diredam DPD PDI Perjuangan Jateng.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi yang sama-sama kader PDIP Perjuangan itu memang kerap terlibat beda pendapat dalam menyikapi masalah, misalnya terkait kemiskinan. “Kami telah mengundang Ganjar Pranowo dan Rukma Setyabudi, meminta klarifikasi untuk mengetahui permasalah yang terjadi,” kata Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng, Bambang Wuryanto, Kamis (29/6/2016).

Menurut dia, klarifikasi dilakukan secara terpisah, Rabu (28/6/2016). Ganjar dimintai klarifikasi oleh Bambang Wuryanto yang didampingi Sekretaris DPD PDIP Perjuangan Jateng Bambang Kusriyanto, bendahara Agustina Wilujeng, dan wakil ketua bidang hukum Bona Ventura di Kantor DPD PDI Perjuangan, Panti Marhaenis, Semarang, Rabu sore.

Sedangkan, Rukma dimintai klarifikasi oleh Bambang Wuryanto di ruang Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jateng, Gedung Berlian Jl. Pahlawan, Semarang, Rabu siang. Hadir dalam pertemuan itu Ketua Fraksi PDI Perjuangan Nuniek Sriyuningsih, Ketua Komisi C Asfirla Harisanto, dan Ketua Komisi D Alwin Basri.

Setelah klarifikasi dilakukan, partai menyimpulkan adanya perbedaan persepsi antara Ganjar dan Rukma yang mewakili kader PDI Perjuangan di DPRD Jateng terkait upaya pengentasan kemiskinan. “Hanya ada perbedaan persepsi mengenai pengentasan kemiskinan. Tapi semua pada garis yang sama,” tandas Bambang Wuryanto.

Dia menambahkan, kader PDIP yang menjadi anggota dewan menginginkan pemberian bantuan keuangan lebih diutamakan untuk pengentasan kemiskinan agar berdampak langsung bagi masyarakat. Sebaliknya, Ganjar sebagai gubernur menginginkan dampak tidak langsung atau multiplier effect yakni melalui pembenahan infrastruktur.

“Ganjar juga lebih berorientasi pada 15 kabupaten/kota di Jateng yang masuk zona merah kemiskinan, sedangkan anggota FPDI Perjuangan di DPRD cenderung berorientasi ke daerah pemilihan dan konstituennya,” beber Bambang.

Dia menambahkan pihaknya belum mengambil keputusan terkait perselisihan Ganjar dan Rukma tersebut. “Partai menugaskan sekretaris Bambang Kusriyanto dan bendahara Agustina Wilujeng untuk membedah lebih dalam APBD Jateng ke depan. Mereka akan dibantu tim ahli,” ujarnya.

Bambang menegaskan tidak ada sentimen pribadi antara Ganjar dan Rukma, serta anggota FPDIP DPRD Jateng. “Jika ada masalah personal, harus clear sekarang. Kader partai harus berjuang di bawah panji ide kesejahteraan rakyat dengan mengentaskan kemiskinan,” tandasnya.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya