SOLOPOS.COM - Siswa saat mengikuti pelatihan menjadi polisi sekolah di GOR Pandanaran Wujil, Kabupaten Semarang pada Rabu (2/8/2023) sore. (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, UNGARAN–Maraknya kenakalan remaja beberapa waktu terakhir di wilayah Kabupaten Semarang direspons Polres Semarang dengan berinisiatif membentuk polisi sekolah. Polisi sekolah yang merupakan siswa di sekolah setempat berfungsi untuk menekan perilaku negatif di lingkungan sekolah. Selain peran dari para guru serta internal sekolah.

Pada kesempatan itu sebanyak 640 siswa dari SMA/sederajat dan SMP/sederajat se-Kabupaten Semarang mengikuti pelatihan dan dilanjutkan apel pengukuhan dan launching polisi sekolah. Kegiatan yang dilaksanakan di GOR Pandanaran Wujil Kabupaten Semarang ini berlangsung selama satu hari pada Rabu (2/8/2023). Kegiatan pelatihan itu dibuka langsung oleh Bupati Semarang Ngesti Nugraha.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Dalam amanatnya Ngesti Nugraha menyampaikan ucapan terima kasih kepada jajaran Polres Semarang, dimana fenomena saat ini perilaku negatif para pelajar yang mulai bermunculan.

“Kami ucapkan terima kasih kepada Kapolres Semarang AKBP Achmad Oka Mahendra SIK. MM., yang telah menciptakan terobosan polisi sekolah. Harapan kami dengan adanya polisi sekolah dapat meminimalkan perilaku perilaku negatif di lingkungan sekolah,” terang Bupati Semarang Rabu (2/8/2023).

Kapolres Semarang AKBP Achmad Oka Mahendra menambahkan bahwa tugas dari polisi sekolah pada masing masing sekolah adalah penegakkan disiplin secara humanis, mengawasi serta deteksi dini terjadinya perilaku negatif siswa. Misalnya siswa yang bolos jam pelajaran, tawuran antar sekolah, dan kedisiplinan penggunaan kendaraan serta kelengkapannya.

“Serta siswa yang menjadi Polisi Sekolah juga dapat membantu penanganan kecelakaan  di jalan raya, baik di sekitar sekolah maupun saat berangkat maupun pulang sekolah. Jadi semua ini juga dikandung maksud membantu meringankan tugas pengawasan guru,” jelas Kapolres.

Kapolres juga menyampaikan bahwa setiap  SMA/sederajat dan SMP/sederajat, akan dibentuk satu kelompok polisi sekolah yang terdiri atas 16 siswa laki laki dan perempuan.

Kegiatan pelatihan polisi sekolah yang diisi dengan materi praktek safety riding, pemberian materi oleh Kasat Lantas, Danramil Bergas dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang serta hiburan band dari personel Polres Semarang.

Kegiatan pengukuhan yang ditutup dengan pemasangan simbolis tanda di lengan polisi sekolah Semarang ini diharapkan dapat menumbuhkan tanggung jawab serta kepedulian kepada para siswa, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan kondusif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya