SOLOPOS.COM - Mheni, peraih medali perak binaraga PON 2016 yang dituduh menggunakan doping (kanan) bersama pelatihnya, Pujiono, di Sasana Ryu Gym, Jl. Majapahit, Semarang, Rabu (11/1/2016). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

PON 2016 diwarnai dugaan skandal doping oleh beberapa atlet peraih medali.

Semarangpos.com, SEMARANG – Peraih medali perak cabang olahraga (cabor) binaraga kelas 75 kg pada PON XIX/2016 Jawa Barat, Mheni, membenarkan jika selama ini dirinya mengonsumsi obat-obat suplemen guna meningkatkan kemampuan ototnya. Meski demikian, ia tidak tahu jika obat-obat yang dikonsumsi itu mengandung zat terlarang atau doping.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

”Memang benar, selama ini saya kerap mengonsumsi suplemen untuk meningkatkan otot, seperti Amino atau Wipro. Tapi, apakah obat-obat itu mengandung stanzolol atau bukan saya tidak tahu,” ujar Mheni saat dihubungi Semarangpos.com, Jumat (13/1/2017).

Mheni merupakan salah satu dari tiga atlet asal Jateng yang dituduh menggunakan doping saat tampil pada PON 2016. Dirinya menyatakan telah dihubungi oleh seseorang yang mengaku dari Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) terkait dugaan dirinya menggunakan doping.

Meski demikian, informasi resmi terkait tuduhan menggunakan doping dari Pengurus Besar (PB) PON maupun PB Persatuan Angkat Berat, Angkat Besi, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI) belum ia peroleh hingga saat ini.

Padahal informasi yang diperolehnya dari berbagai media massa, baik cetak, online, maupun elektronik, PB PABBSI telah menggelar pertemuan guna membahas nasib para atlet binaraga yang dituduh menggunakan doping itu pada Kamis (12/1/2017).

”Sampai saat ini saya belum mendapat pemberitahuan secara resmi baik dari PB PON, KONI Jateng, maupun PB PABBSI. Kalau dari PABBSI Jateng memang pernah diberitahu dugaan itu, tapi surat resminya mereka katanya juga belum memperoleh,” tutur Mheni.

Pria yang setiap harinya berlatih di Ryu Gym, Jl. Majapahit, Semarang, itu merasa tertekan dengan informasi yang menyatakan dirinya menggunakan doping. Ia pun siap melakukan pembelaan saat diberi kesempatan memberikan klarifikasi terkait tuduhan itu.

”Di tes lagi pun saya berani. Katanya sih PABBSI Jateng juga siap memberikan pembelaan kepada saya,” beber Mheni.

Sementara itu baik PABBSI Jateng maupun KONI Jateng juga belum memberikan informasi terkait kelanjutan kasus doping yang menjerat tiga atletnya di PON 2016. Ketua Harian PABBSI Jateng, Agus S. Winarto, maupun Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi KONI Jateng, Sudarsono, saat dihubungi Semarangpos.com melalui telepon seluler sejak Jumat pagi tak memberikan respon. Pesan singkat melalui short message service (SMS) yang dikirim Semarangpos.com, Jumat pagi, pun tak dijawab oleh PABBSI Jateng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya