SOLOPOS.COM - ihak kepolisian saat memeriksa ruangan kelas semi permanen di Ponpes Darul Amanah yang hangus terbakar Senin (2/10/20223). (Istimewa)
Solopos.com, UNGARAN — Kebakaran melanda Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Amanah di Dusun Wawan Lor, Desa Bedono, Jambu, Kabupaten Semarang, Senin (2/10/2023). Sebanyak tiga ruang kelas di ponpes tersebut pun hangus dilahap si jago merah.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Kendati demikian, kerugian akibat kebakaran itu ditaksir mencapai Rp100 juta.
Kapolres Semarang, AKBP Achmad Oka Mahendra, mengatakan peristiwa kebakaran itu terjadi sekitar pukul 10.45 WIB. Peristiwa kali pertama diketahui seorang guru yang mengajar di kelas 3C Mts Darul Amanah.
“Kejadian pertama kali diketahui guru bernama Prasetyo Laksono, 20. Saat kejadian, dia tengah mengajar di ruang kelas yang berbeda,” ujar Kapolres Semarang, Senin.
Kapolsek Jambu, AKP M. Budiyanto, menambahkan kebakaran di Ponpes Darul Amanah itu diduga akibat korsleting listrik. Api kali pertama muncul dari gudang yang berada di salah satu ruangan kelas dan menjalar ke dua ruang kelas yang terletak di sampingnya.
“Melihat ada kobaran api, guru yang mengajar bersama santri langsung keluar kelas untuk menyelamatkan diri. Pihak sekolah kemudian menghubungi kadus dan Polsek Jambu,” terang AKP Budiyanto.
Personel Polsek Jambu yang datang ke lokasi dibantu santri dan guru pun berusaha mencoba memadamkan api dengan peralatan seadanya. Mereka juga memutuskan aliran listrik yang ada di ponpes tersebut.
Beruntung, api bisa dipadamkan sekitar satu jam kemudian. Pemadaman api turut dibantu dengan satu unit mobil pemadam kebakaran (damkar) dari Pos Ambarawa.
“Mengingat ruang kelas semi permanen dan terbuat dari bahan yang mudah terbakar, mengakibatkan 3 ruang beserta isinya hangus terbakar. Dan hasil pemeriksaan awal di lapangan, diduga penyebab kebakaran dari korsleting listrik di gudang ruang kelas 7A,” ungkap Budiyanto.
Akibat kebakaran itu, Ponpes Darul Amanah di Jambu, Kabupaten Semarang, pun mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. Pasca-kebakaran, mobil damkar masih disiagakan di lokasi untuk memastikan api telah benar-benar padam.