SOLOPOS.COM - Para atlet perwakilan dari 23 provinsi peserta cabor angkat besi Popnas XIV/2017, berfoto bersama Ketua Pengprov PABBSI Jateng Mayjen TNI (Purn) Sunindyo, saat pembukaan di Hotel Semesta Rabu (13/9/2017). (JIBI/Semarangpos.com/Istimewa-Humas Popnas Jateng)

Popnas XIV 2017 diharapkan cabang olahraga angkat besi bisa menjadi sarana melanjutkan tradisi medali Olimpiade.

Semarangpos.com, SEMARANG — Cabang angkat besi yang digeber di Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XIV 2017 mulai Rabu (13/9/2017) diikuti 23 provinsi dan melombakan tujuh kelas putra serta tujuh kelas putri. Perebutan medali langsung dimulai seusai event itu dibuka Ketua Umum Pengprov PABBSI Jateng Mayjend TNI Pur. Sunindyo di Hotel Semesta Kota Semarang, Jateng.

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

Sunindyo mengatakan, angkat besi selama ini menjadi olahraga yang mengharumkan bangsa Indonesia di event internasional. Angkat besi selalu menyumbangkan medali di lima olimpiade terakhir. Meski begitu, Sunindyo kecewa lantaran prestasi dunia para lifter kurang mendapat penghargaan lantaran kurang sponsor.

“Tidak seperti bulu tangkis, di mana juara dunia kita selalu mendapat penghargaan yang berlimpah,” kata mantan prajurit Kopassus ini.

Karena itu Sunindyo menyatakan akan terus memperjuangkan angkat besi Indonesia sehingga bisa semakin populer dan dilirik sponsor. “Dan itu, saya mulai dari Jawa Tengah. Kita akan buat kejuaraan open, empat bulan sekali, silakan seluruh provinsi ikut karena ini event terbuka. Tradisi medali olimpiade harus terus berlanjut, dan semoga ada pihak swasta yang terketuk [hatinya] untuk mensponsori angkat besi Indonesia,” tegas mantan Pangdam IV Diponegoro itu.

Event Popnas, menurut Sunindyo, akan menjadi ajang yang sangat bagus untuk menggenjot prestasi serta memupuk bibit-bibit lifter terbaik Indonesia di masa mendatang.

Angkat Besi Jateng
Sementara itu, tim angkat besi Jateng menargetkan tiga emas di Popnas XIV 2017. Medali emas tersebut diharapkan datang dari lifter unggulan Siti Nafisatuil (kelas 48 khg putra), Ahmad Imron Hanafi (kelas 85 kg putra), dan Ibnu Prabowo (kelas atas 85 kg putra). Pelatih angkat besi Jateng Eko Santoso optimistis hasil peraihan Jateng dalam ponsa kali ini akan lebih baik dibanding popnas sebelumnya di Jabar 2015 lalu. Target tiga emas ini menurutnya sangat realitis.

“Tapi bukan berarti lifter lain tak punya peluang berprestasi. Ada beberapa atlet yang diprediksi mampu menyumbang medali. Kami mempersiapkan mereka semaksimal mungkin,” tandas Eko sebagaimana dikutip siaran pers Tim Humas Porprov Jateng yang diterima Semarangpos.com, Rabu (13/9/2017).

Jateng menerjunkan 11 lifter terbaiknya di ajang multievent dua tahunan ini. Pada Rabu (13/9/2017), lifter Jateng belum ada yang turun. Pada hari pertama, dipertandingkan dua kelas yakni 45 kg putra dan 40 kg putri. Emas kelas 45 kg putra direbut oleh Kurniawan Dedi (Lampung) dengan total angkatan 158 kg. Perak diraih Rahmad Kurnia Bagus (Lampung) dengan totak angkatan 149 kg disusul Notonegoro M Ramadhan (Bengkulu) dengan total angkatan 147.

Pada kelas 40 kg putri, emas diraih oleh Sumarni (Sumsel) dengan total angkatan 109 kg. Perak direbut Khoirunnisa Najla (Jabar) dengan angkatan keseluruhan 101 kg, kemudian perunggu oleh Prasasti Adelia (Lampung) dengan total angkatan 98 kg.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya