SOLOPOS.COM - Salah satu titik tanah longsor di Patuk Gunungkidul, Rabu (24/12/2014). (Kusnul Isti Qomah/JIBI/Harian Jogja)

Ilustrasi. (Kusnul Isti Qomah/JIBI/Harian Jogja)

Potensi longsor di Banjarnegara masih terus mengancam. Setelah menimpa Karangkobar, kini warga di Dusun Slimpet dan Kertosari Kecamatan Kalibening terpaksa mengungsi karena kondisi tanah terus bergerak

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

Kanalsemarang.com, BANJARNEGARA – Sebanyak 557 warga Dusun Slimpet terpaksa mengungsi pada malam hari dan saat hujan deras karena tanah bergerak terus terjadi di wilayah itu, kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banjarnegara Catur Subandrio.

“Dusun Slimpet, Desa Tlaga, Kecamatan Punggelan, merupakan salah satu daerah di Banjarnegara yang terancam longsor dan tanah bergerak. Hingga saat ini, gerakan tanah masih sering terjadi terutama saat hujan deras,” kata Catur seperti dikutip Antara, Jumat (26/12/2014).

Selain Dusun Slimpet, kata dia, tanah bergerak juga terjadi di Desa Kertosari, Kecamatan Kalibening, sehingga warga setempat sempat mengungsi.

Kendati demikian, dia mengatakan bahwa saat ini, warga Desa Kertosari telah kembali ke rumah masing-masing.

“Akan tetapi jika terjadi gerakan tanah, mereka akan segera mengungsi ke tempat yang aman,” katanya.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah memasang alat deteksi dini tanah longsor atau “landslide early warning system” (LEWS) di Desa Tlaga dan Kertosari.

Menurut dia, peralatan tersebut sengaja dipasang di Tlaga dan Kertosari lebih dulu karena dua desa itu merupakan daerah paling rawan bencana tanah longsor.

Terkait penanganan longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Catur mengatakan bahwa hingga saat ini, wilayah tersebut masih dijaga personel BPBD Banjarnegara, TNI, dan tim “search and rescue” (SAR) meskipun proses evakuasi telah berakhir sejak tanggal 21 Desember 2014.

“Sampai sekarang, tim gabungan masih menyingkirkan barang-barang dari lokasi longsor. Tim juga mengamankan kondisi jalan setempat yang sebetulnya sudah dapat dilewati,” katanya.

Akan tetapi jika hujan, kata dia, masyarakat disarankan untuk tidak melintasi jalan yang sempat tertimbun longsor itu karena material longsoran masih kerap turun sehingga jalannya menjadi licin.

Bencana tanah longsor yang melanda Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, pada hari Jumat (12/12/2014), sekitar pukul 17.30 WIB, menimbun sekitar 35 rumah dengan jumlah warga Dusun Jemblung yang tertimbun longsor diperkirakan mencapai 108 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya