Jateng
Selasa, 21 Juni 2016 - 19:50 WIB

PPDB 2016 : SMA dan SMK Pinggiran Kabupaten Semarang Kekurangan Murid

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pendaftaran peserta didik baru (PPDB). (JIBI/Solopos/Dok.)

Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) 2016 di Kabupaten Semarang ditandai sulitnya SMA dan SMK di daerah pinggiran dalam mendapatkan murid.

Semarangpos.com, UNGARAN — Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) sistem online untuk SMA dan SMK Kabupaten Semarang telah berakhir, Kamis (16/6/2016). Dari penyelenggaraan PPDB online itu diketahui sejumlah sekolah menengah yang berada di wilayah pinggiran Kabupaten Semarang mengalami kekurangan murid.

Advertisement

Berdasarkan data statistik sistem online PPDB tahun ajaran 2016/2017 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kabupaten Semarang per Jumat (17/6/2016) diketahui ada empat sekolah menengah di wilayah pinggiran yang mengalami kekurangan peminat. Sekolah tersebut, yakni SMAN 1 Bringin, SMAN 1 Tuntang, SMKN 1 Pringapus dan SMKN 1 Bancak.

Di SMAN 1 Bringin, dari kuota penerimaan sebanyak 224 murid, peminatnya hanya 210 pendaftar atau kekurangan 14 murid. Sementara di SMKN 1 Pringapus, daya tampung 352, baru terisi 330 murid. Sedangkan di SMAN 1 Tuntang, kapasitas 228 siswa hanya diminati 198 murid dan SMKN 1 Bancak, dari kapasitas 448 kursi, peminatnya baru 412 atau kurang 36 murid.

Kondisi itu berbanding terbalik dengan sekolah-sekolah lain yang berada di kota atau di tengah padat penduduk yang juga menggunakan sistem online. Sekolah-sekolah itu, seperti SMAN 1 Ungaran, SMAN 2 Ungaran, SMAN 1 Ambarawa, SMAN 1 Tengaran, SMAN 1 Bergas, SMKN 1 Tengaran, SMKN 1 Jambu, SMKN1 Bawen dan SMKN 1 Kaliwungu, justru kelebihan peminat.

Advertisement

Kabid SMA/SMK Dinas P dan K Kabupaten Semarang, Taufiqurahman tidak menampik adanya kekurangan murid di sejumlah sekolah menengah pinggiran. “Memang belum ada laporan resmi. Namun tadi ada beberapa sekolah yang sudah menyampaikan via telepon tentang itu [kekurangan murid],” ujar Taufiqurahman saat dijumpai wartawan di Ungaran, Jumat.

Menyikapi hal itu, Dinas P dan K meminta sekolah yang mengalami kekurangan murid untuk segera memberikan laporan secara resmi berikut detail perbandingan antara kuota dan peminat. “Nanti sekolah bisa mengajukan tambahan masa pendaftaran untuk memenuhi kuotanya. Pendaftarannya enggak perlu dengan sistem online, cukup manual saja,” imbuh Taufiqurahman.

Taufiqurrahman menilai kekurangan murid di sekolah pinggiran mengindikasikan sekolah di wilayah perkotaan masih menjadi pilihan utama peserta didik. Hal ini lantaran sekolah menengah sudah menjadi kebutuhan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi.

Advertisement

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif