Solopos.com, SEMARANG — Hampir sebagian besar siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Jawa Tengah (Jateng) yang lulus tahun ini dipastikan tidak akan bisa melanjutkan pendidikannya di SMA maupun SMK negeri. Hal itu menyusul daya tampung SMA maupun SMK negeri dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Jateng tahun 2023 ini yang tidak bisa menampung seluruh lulusan SMP maupun sederajat.
Data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng, total ada sekitar 534.242 siswa yang lulusan SMP di Jateng pada tahun 2023 ini. Namun, daya tampung SMA dan SMK negeri di Jateng pada PPDB tahun ini tak sampai setengahnya atau hanya sekitar 42 persen, yakni 224.382 orang.
Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku
Sekretaris Disdikbud Jateng, Syamsudin Isnaeni, mengatakan hanya 42 persen atau 224.382 siswa dari lulusan SMP yang bakal tertampung pada PPDB SMA/SMK Negeri di Jateng tahun 2023. Sedangkan sisanya, yakni 58 persen atau 309.860 siswa lainnya terpaksa harus mencari alternatif lain, seperti mengenyam pendidikan di sekolah swastta.
“SDM yang kita miliki terbatas. Karena harus melayani 534.000 lulusan SMP dengan daya tampung hanya mampu 42 persen. Otomatis banyak yang akhirnya enggak diterima di SMA dan SMK negeri,” kata Syamsudin kepada Solopos.com, Rabu (21/6/2023).
Terkait alternatif lain yang dimaksud, Disdikbud Jateng menyarankan 309.860 calon siswa yang tak bisa tertampung di SMA/SMK negeri, bisa bersekolah di swasta, madrasah aliyah (MA) atau pondok pesantren. Tujuannya tak lain adalah agar tidak ada anak putus sekolah atau agar lulusan SMP tetap melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Kecewa
Lebih jauh, Disdikbud Jateng juga tak menampik bila nantinya akan ada banyak calon peserta didik kecewa lantaran kuota SMA/SMK Negeri dalam PPDB Jateng 2023 hanya sekitar 42 persen dari total lulusan SMP di wilayah tersebut. Namun, pihaknya akan mengupayakan sistem PPDB tahun 2023/2024 berjalan secara adil.
“Pasti ada yang kecewa karena enggak keterima. Tapi bagaimana kita menciptakan sistem yang berkeadilan? Dalam mempersiapkan sistem kami koordinasi lintas untuk menguji kebijakan-kebijakan yang kita lakukan di Jateng,” akunya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana PPDB SMA Negeri 3 Semarang, Endang Widyastuti, mengaku sekolahnya mendapat kuota sebanyak 12 rombongan belajar (rombel). Bila diperinci, ada sekitar 408 kursi siwa/siswi. Sedangkan untuk jalur afirmasi, 20 persen kuota yang ditetapkak menjadi 81 orang.
“Dari 408, baru terisi dari kebutuhan khusus 2 orang dan perpindahan orang tua guru 4 orang,” beber Endang.
Diberitakan sebelumnya, PPDB SMA/SMK Negeri di Jateng pada tahun 2023/2024 sudah resmi dibuka dengan tahun ini ada sebanyak 225.701 kursi atau daya tampung. Jumlah tersebut meningkat dari tahun 2022 yang hanya 217.781 kursi.