SOLOPOS.COM - Politikus PPP yang juga mantan Wagub Jateng, Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin. (jatengprov.go.id)

Solopos.com, SEMARANG — Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang juga mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Taj Yasin Maimoen atau yang karib disapa Gus Yasin, angkat bicara terkait hasil Pemilu 2024 yang menyatakan partainya tidak lolos ambang batas parlemen atau parliamentary threshold, sehingga tidak lolos ke Senayan atau meraih kursi DPR RI.

Menurut Gus Yasin, hasil Pemilu 2024 itu seharusnya dijadikan bahan muhasabah bagi elite PPP, baik yang duduk di struktur kepengurusan DPP, DPW hingga DPC. “Paling penting lagi, bagi kawan-kawan PPP melakukan muhasabah. Introspeksi diri apakah kerja-kerjanya sudah sesuai dengan tugas dan fungsi partai,” ujar Gus Yasin kepada wartawan di Semarang, Kamis (21/3/2024).

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Putra mendiang Kiai Maimoen Zubair itu juga menilai gagalnya PPP lolos ke Senayan dikarenakan banyak pengurus partai yang jarang turun langsung ke bawah untuk mendengarkan aspirasi kader. Selain itu, sikap pengurus PPP yang tidak mau mendengar masukan atau saran dari kader di level bawah dengan alasan semua keputusan ada di tingkat pusat menjadi salah satu faktor penyebab kegagalan partai berlambang Kakbah itu.

“Seolah-olah keputusan dari partai diputuskan dari atas. Jadi setiap hasil keputusan partai tidak pernah melalui proses dari kader yang menyuarakan di level bawah. Menariknya di Pemilu yang sekarang saya lihat di Jawa Tengah itu dari sekian DPRD provinsi yang jadi ini kan wajah baru nih. Mereka awalnya dari TU [Tata Usaha] DPRD. Bos-bosnya malah enggak jadi, maka ini dijadikan bahan renungan,” sambung calon anggota DPD RI dari Jateng itu.

Pesan Mbah Moen

Oleh sebab itu, Gus Yasin menyampaikan jika semua pengurus struktur PPP perlu merefleksikan diri apakah selama ini sudah bekerja sesuai nilai-nilai amar ma’ruf nahi munkar. Mengingat, hal tersebut merupakan sikap yang harus dilakukan karena hasil suara PPP untuk kali pertama tidak mampu menembus ambang batas parlemen.

“Tentu kita ingat pesan Mbah Moen [KH Maimoen Zubair] bahwa partai ini harus ada dan bersikap tegas. Tak kalah penting adalah bagaimana cara memperjuangkan masyarakat, kedekatan kita dengan masyarakat harus dirasakan betul semua pihak. Dan mesti mereka cari tahu penyebabnya, kenapa kok masyarakat enggak memberikan suara sampai 4 persen,” imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, KPU telah mengumumkan hasil rekapitulasi suara Pemilu 2024, Rabu ini. Berdasarkan hasil penghitungan suara Pemilu 2024 secara nasional hanya ada 8 dari 18 partai yang lolos ke Senayan karena memenuhi ambang batas parlemen atau meraih suara di atas 4 persen.

Kedelapan paartai itu yakni PDIP dengan 25.387.279 suara atau 16,72%, disusul Golkar dengan 23.208.654 suara (15,28%), Gerindra dengan 20.071.708 suara (13,22%), dan PKB dengan 16.115.655 suara (10,61%). Kemudian Nasdem dengan 14.660.516 suara (9,65%), PKS 12.781.991 suara (8,42%), Partai Demokrat 11.283.160 suara (7,43%) dan PAN dengan 10.984.003 suara (7,23%).

Sementara itu, PPP hanya meraih 5.878.777 suara atau 3,87% sehingga dinyatakan tidak lolos dalam ambang batas parlemen atau tidak berhak meloloskan wakilnya ke DPR RI atau Senayan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya