SOLOPOS.COM - Suasana rumah duka Praka Yipsan Ladou di di Kampung Glodogan, Kelurahan Harjosari, Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Jawa Tengah Senin (27/11/2023) siang. (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, UNGARAN – Sebelum meninggal dalam baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Kopda Anumerta Yipsan Ladou meninggalkan pesan kapada sang istri untuk selalu menjaga anak-anaknya.

Hal itu diungkapkan mertua Kopda Anumerta Yipsan, Kundarto, di rumah duka yang berada di Kampung Glodogan, Kelurahan Harjosari, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Senin (27/11/2023). Dia membeberkan sebelum masuk ke hutan untuk melaksanakan tugas, Kopda Anumerta Yipsan berpesan kepada istrinya.

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

“Komunikasi setiap hari ada. Kemudian yang terakhir hari Kamis [23/11/2023] itu almarhum sempat komunikasi dengan istrinya bahwa akan melaksanakan tugas untuk masuk ke hutan. Ia juga berpesan kepada istrinya untuk selalu menjaga anak-anaknya,” ungkap Kundarto.

Dikatakan, Kopda Anumerta Yipsan meninggalkan dua orang anak. Satu anak laki-laki berusia lima tahun dan satu anak perempuan berusia satu tahun. Kopda Anumerta Yipsan, kata Kundarto, berangkat ke Papua pada bulan Juni 2023 lalu.

“Informasi yang kami dapat [bertugas] enam bulan. Dimungkinkan Januari 2024, waktu itu telepon dengan istrinya, Januari kembali. Tapi Tuhan menghendaki lain,” kata Kundarto.

Diakuinya tidak ada firasat apapun sebelum gugurnya Kopda Anumerta Yipsan Ladou, saat ini keluarga juga sudah mengikhlaskan kepergian Kopda Anumerta Yipsan. Sebab gugur dalam menjalankan tugas dan menjadi pahlawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya